Indonesia kaya akan berbagai jenis rempah-rempah yang sering dimanfaatkan sebagai bahan masakan maupun obat-obatan herbal, seperti misalnya jintan dan adas. Kedua jenis rempah yang sering dianggap sama ini ternyata memiliki beberapa perbedaan. Lantas apa saja perbedaan adas dan jintan?
Adas dan jintan memiliki beberapa ciri fisik, aroma, fungsi serta penggunaan yang tidak sama. Nah, kesemua penjelasannya bisa kalian temukan dalam artikel ini.
Apa Itu Adas?
Adas adalah tanaman rempah yang berasal dari spesies Foeniculum vulgare. Bagian yang paling sering digunakan dari tanaman ini adalah bijinya, yang dikenal sebagai biji adas.
Tanaman adas sendiri juga memiliki bagian lain yang sering digunakan, seperti batang dan daunnya, yang dapat dimakan mentah dalam salad atau dimasak dalam sup.
Apa Itu Jintan?
Jintan adalah biji dari tanaman Cuminum cyminum, yang sering digunakan sebagai rempah dalam masakan. Biji jintan biasanya berwarna coklat keabu-abuan dan kecil, berbentuk lonjong. Rempah ini banyak digunakan dalam masakan di berbagai belahan dunia, terutama di India, Timur Tengah, Meksiko, dan Afrika Utara.
Jintan juga bisa digunakan dalam bentuk utuh atau bubuk, dan biasanya dipanggang terlebih dahulu untuk mengeluarkan aroma dan rasa yang lebih kuat. Jintan memiliki sifat yang sangat serbaguna dalam masakan dan cocok untuk berbagai jenis hidangan, baik vegetarian maupun daging.
Inilah 4 Perbedaan Adas dan Jintan
Bagi yang sering berkutat di dapur, mungkin kedua jenis rempah ini tentu tidak asing lagi. Jintan umumnya digunakan untuk menambah aroma masakan, sedangkan adas digunakan untuk bumbu penyedap masakan yang berkuah santan seperti opor ayam, ataupun gulai.
Meskipun adas dan jintan sering digunakan dalam berbagai masakan, tetapi keduanya berasal dari tanaman yang berbeda dan memiliki rasa serta aroma yang berbeda. Berikut adalah perbedaan antara adas dan jintan:
Bentuk dan Warnanya
Jintan dan adas keduanya sama-sama berbentuk biji-bijian. Bedanya, jintan memiliki ukuran panjang sekitar enam milimeter, sedangkan biji adas berukuran enam hingga sepuluh milimeter.
Perbedaan lainnya yaitu bentuk adas memanjang, sedikit berkurva, dan bergerigi pada bagian ujung-ujungnya. Sedangkan jintan bentuknya cenderung lebih lurus dan tampilan fisiknya secara sekilas mirip seperti buliran gabah atau beras yang masih ada kulitnya (sekam).
Kemudian berdasarkan warnanya, jintan cenderung memiliki warna coklat kekuningan. Namun ada juga jenis jintan yang berwarna hitam. Sedangkan adas memiliki warna lebih kuning.
Jenisnya
Berdasarkan jenisnya, jintan memiliki beragam jenis, yaitu jintan putih, jintan manis, dan jintan hitam. Dari masing-masing jenis tersebut semuanya memiliki aroma dan rasa yang berbeda. Di antara ketiganya, yang paling sering digunakan untuk memasak adalah jintan putih.
1. Jintan Putih (Cumin)
Jintan putih adalah jenis jintan yang paling umum dan sering digunakan. Biji jintan putih berwarna cokelat kekuningan, kecil, dan lonjong. Rasanya khas, hangat, sedikit pedas, dan earthy.
Jintan putih sering digunakan dalam masakan India, Timur Tengah, Meksiko, dan Afrika Utara, baik dalam bentuk biji utuh atau bubuk. Biasa ditambahkan dalam kari, semur, sup, daging panggang, dan campuran rempah seperti garam masala atau taco seasoning.
2. Jintan Hitam (Black Cumin)
Jintan hitam berwarna lebih gelap dan lebih kecil dibandingkan jintan putih. Rasanya lebih kuat, pedas, dan tajam, dengan sedikit aroma herbal.
Jintan hitam digunakan dalam masakan India, Timur Tengah, dan Asia Tengah. Ini sering ditambahkan ke dalam kari, nasi, roti, atau sebagai taburan pada hidangan seperti naan. Nigella sativa, sering disebut jintan hitam atau habbatus sauda, juga sering digunakan dalam obat tradisional karena dianggap memiliki banyak manfaat kesehatan.
3. Jintan Manis (Caraway)
Jintan manis (atau jintan karawai) memiliki biji yang lebih kecil dan lebih ramping, dengan warna coklat tua. Rasanya lebih manis dibandingkan jintan putih, dengan aroma sedikit pedas dan mirip licorice.
Jintan manis sering digunakan dalam masakan Eropa Timur dan Jerman, terutama dalam hidangan seperti roti rye, sauerkraut, dan sosis. Jintan manis juga digunakan dalam beberapa kue dan minuman keras.
Adas juga memiliki beberapa jenis, yaitu adas sowa, adas pedas, dan adas manis. Sementara jenis adas yang sering digunakan untuk bumbu masakan yaitu adas manis dan adas sowa. Sedangkan adas pedas umumnya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan minyak telon.
1. Adas Manis (Fennel)
Adas manis memiliki rasa manis yang lembut dan mirip dengan licorice (akar manis). Tanaman ini dikenal karena bijinya yang harum dan aromatik, serta bagian umbinya yang juga bisa dimakan. Biji adas manis sering digunakan sebagai bumbu dalam masakan India, Timur Tengah, dan Mediterania. Bagian umbi, daun, dan batangnya juga digunakan dalam salad atau sup, baik mentah maupun dimasak.
2. Adas Sowa (Dill)
Adas sowa sering disebut dill, dan daunnya digunakan sebagai bumbu. Rasa adas sowa lebih lembut dan sedikit berbeda dari adas manis, dengan aroma yang tajam dan segar. Daun dill banyak digunakan dalam masakan Eropa Timur, Skandinavia, dan Mediterania, terutama dalam hidangan ikan, salad, dan acar. Biji dill juga digunakan untuk memberikan rasa pada makanan.
3. Adas Pedas (Wild Fennel)
Ini adalah varietas liar dari adas yang memiliki rasa lebih tajam dan kuat dibandingkan dengan adas manis. Tanaman ini biasanya tumbuh secara alami di Eropa dan wilayah Mediterania. Biji dan daun adas pedas digunakan dalam masakan, terutama untuk memberikan rasa kuat pada hidangan panggang, daging, atau ikan.
Rasa dan Aromanya
Kita juga bisa membedakan adas dan jintan berdasarkan rasa dan aromanya. Jintan memiliki aroma lebih kuat dibandingkan adas. Selain itu, jintan memiliki sensasi rasa yang menghangatkan. Karena dipengaruhi oleh kandungan minyak atsiri yang ada di dalamnya, jintan memiliki rasa yang earthy seperti kacang yang sedikit mint dengan aroma yang lebih herbal. Sementara itu, adas memiliki rasa lebih manis dengan aroma yang lembut.
Penggunaan Adas dan Jintan
Berdasarkan penggunaannya, jintan banyak digunakan dalam beberapa masakan khas India, Meksiko, dan Timur Tengah. Sementara itu di negara kita Indonesia, jintan kerap kali dipakai untuk masakan yang asin dan gurih. Misalnya, sup atau semur, dimana jintan sering dipadukan bersama rempah-rempah seperti adas manis, adas sowa, dan cumin.
Selain itu, jintan juga sering digunakan sebagai penambah aroma pada kuah soto, dan juga opor. Ingin merasakan sensasi gurih jintan pada opor masakan kalian? Yuk coba resep opor bebas santan ala FiberCreme berikut ini! Agar tetap creamy, tapi lebih sehat dan spesial, resep ini menggunakan krimer serbaguna FiberCreme yang tinggi serat dan mengandung 0mg kolesterol.
Resep Balado Telur Puyuh
Sementara itu, dalam buku “Bumbu, Penyedap, dan Penyerta Masakan Indonesia” oleh Murdijati Gardjito dijelaskan bahwa adas merupakan jenis rempah yang dapat memberi aroma segar dan sedap pada hidangan. Pada masakan sehari-hari yang bisa kita temui di Indonesia, adas banyak digunakan untuk membuat acar, sup ikan, gulai, dan kari.
Adas juga dapat dipakai pada beberapa masakan yang sama dengan jintan. Namun karena memiliki rasa yang lebih manis, penggunaan adas juga cocok digunakan sebagai bahan dessert, seperti kue atau cookies.
Selain masakan Nusantara, adas juga bisa digunakan untuk membuat beberapa masakan Jerman, seperti misalnya untuk taburan sauerkraut maupun hidangan berkuah lainnya.
Bukan hanya berbagai menu masakan di atas saja, kalian juga bisa menemukan resep masakan nusantara lainnya yang berbahan dasar adas dan jintan pada channel YouTube dan Instagram FiberCreme_TV.
0 Komentar