Bulan puasa sangat identik dengan kehadiran santan. Ada banyak menu berbuka berbahan dasar santan yang jadi sajian wajib untuk melepas lapar dan dahaga di bulan suci.
Hidangan bersantan memang lezat. Rasanya yang gurih semakin menambah nafsu makan setelah selama seharian perut tidak terisi. Tapi bagi beberapa orang, konsumsi santan ternyata memiliki dampak negatif seperti naiknya kolesterol darah. Jadi agar bulan puasa nanti tetap bisa menikmati makanan lezat tapi tubuh tetap sehat, ikuti tips berikut ini.
Rajin berolahraga
Naiknya kolesterol adalah dampak meningkatnya jumlah kolesterol jahat LDL (low-density lipoprotein). Sementara itu, aktivitas fisik seperti olahraga dapat membantu menaikkan kolesterp; baik HDL (high-density lipoprotein) dan menurunkan LDL.
Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa olahraga harus dilakukan secara rutin. Jadi jika ingin hasil terbaik, jangan olahraga hanya ketika akan atau setelah mengonsumsi makanan bersantan.
Masak santan dengan benar
Cara memasak makanan bersantan juga bisa berpengaruh. Sebaiknya hindari memasak santan hingga mendidih atau memanaskannya berulang kali agar asam lemak yang dikandungnya tidak berubah jadi jenuh. Kurangi juga tambahan bahan lain yang bisa menyebabkan kolesterol, seperti jeroan dan bagian daging yang berlemak.
Selain itu, kita bisa mengganti santan dengan bahan lain untuk mencegah dampak negatifnya. Beberapa bahan pengganti santan termasuk FiberCreme, krimer serbaguna tinggi serat yang rendah gula, rendah lemak, dan mengandung 0mg kolesterol. Dibuat dengan serat dari umbi-umbian dan minyak kelapa yang sehat, FiberCreme memiliki rasa mirip seperti santan. Jadi bisa digunakan untuk resep apapun, terutama resep untuk hidangan khas Ramadan maupun lebaran.
Jauhi rokok
Asap rokok, baik yang didapat perokok aktif maupun pasif, dapat meningkatkan level kolesterol jahat LDL dan lemak jahat trigliserida, serta menurunkan kolesterol baik HDL. Selain itu, asap rokok juga menghasilkan plak yang menempel di pembuluh darah. Jika dibiarkan, plak ini bisa mengganggu aliran darah dan menyebabkan penyakit berbahaya lain seperti serangan jantung dan stroke.
Minum air putih yang cukup
Dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh bsa membuat darah menjadi asam, sehingga mempengaruhi kenaikan kolesterol jahat LDL dan merusak dinding arteri. Sementara itu ketika kita mendapat asupan cairan yang cukup, darah jadi lebih encer, mudah mengalir, dan kerja jantung jadi lebih ringan. Semakin encer darah, semakin mudah dan cepat LDL disingkirkan dari tubuh.
Imbangi dengan konsumsi sayur dan buah
Buah dan sayur banyak mengandung serat yang baik untuk menstabilkan level kolesterol. Serat, terutama serat larut, melakukan hal tersebut dengan mengikat kolesterol jahat dalam usus kecil. Dengan begitu, kolesterol tidak sampai masuk dalam peredaran darah dan akan dibawa keluar dari tubuh melalui feses.
Beberapa jenis buah dan sayur yang mengandung serat larut adalah alpukat, pir, apel, jambu merah, ubi, dan brokoli, wortel. Selain itu, kita juga bisa mendapat serat larut dari kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang merah, oat, kacang hazel, dan biji bunga matahari.
Jika kita termasuk kurang dalam hal konsumsi makanan-makanan di atas, kita bisa juga mendapat serat dari makanan sehari-hari kita. Cukup tambahkan FiberCreme pengganti santan ke makanan atau minuman apapun sesuai takaran dan instruksi. Kita bisa menambah asupan serat dan mendapat semua manfaatnya untuk mencegah kolesterol naik.
0 Komentar