Ada banyak jenis makanan beracun di dunia ini. Tapi sadarkah Anda kalau beberapa jenis makanan beracun tersebut mungkin saja ada di sekitar Anda? Lebih parah lagi, mungkin makanan-makanan tersebut sudah ada di dapur Anda dan merupakan jenis makanan yang Anda sekeluarga konsumsi sehari-hari.
Efek dari makanan-makanan beracun ini berbagai macam, mulai dari muntah, sakit perut, dan bahkan kematian. Agar terhindar dari bahayanya, yuk kenali dulu makanan-makanan apa saja yang harus diwaspadai dan bagaimana cara menghilangkan atau meminimalisir racunnya!
Tomat
Tomat terkenal sebagai salah satu jenis buah dengan kandungan gizi yang cukup tinggi. Tapi hanya jika dikonsumsi buahnya ya. Karena bagian lain dari tanaman tomat seperti daun dan batangnya ternyata memiliki kandungan glykoalkaloid. Zat beracun ini bisa mengakibatkan sakit perut, kram perut parah dan kecemasan.
Namun selain batang dan daunnya, tomat sangat baik dimanfaatkan untuk berbagai makanan seperti Sup Tomat atau pelengkap Terik Daging ini.
Kentang
Kandungan glikoalkaloid juga ditemukan pada kentang sebagai bentuk pertahanan diri dari serangga dan sebagainya. Zat berbahaya yang juga dikenal sebagai solanin ini bisa ditemukan di bagian daun, batang dan tunas tumbuhan kentang. Zat ini juga bisa ditemukan pada umbi kentang yang berwarna hijau dan kentang yang dibiarkan terlalu lama. Bila dikonsumsi, solanin bisa mengakibatkan sakit perut, sakit kepala dan bahkan kematian.
Tapi ini bukan berarti semua kentang berbahaya ya. Pilih kentang yang baik dan hindari mengonsumsi kentang yang memiliki bagian hijau atau sudah keluar tunasnya.
Butuh ide mengolah kentang? Resep Potato Gratin atau Mozarella Potato Balls Isi Daging ini mungkin bisa menginspirasi.
Apel
Buah apel memang punya kandungan vitamin dan serat tinggi yang baik untuk tubuh. Tapi tidak dengan bijinya yang mengandung sianida, zat berbahaya yang sering dikaitkan dengan pembuatan racun. Efek dari zat ini termasuk muntah, pusing, gagal ginjal, koma, dan kematian.
Ini tidak hanya berlaku untuk biji apel. Sianida juga terkandung dalam biji buah-buahan lain yang juga umum dikonsumsi, seperti cherry, pear, plum, peach dan aprikot. Jadi untuk terlepas dari bahayanya, lebih baik ambil waktu sedikit lebih lama untuk memotong buah-buahan Anda untuk menyingkirkan bijinya. Setelah itu, Anda bisa membuat sajian-sajian seperti Dadar Mascarpone Strawberry Apel atau Peach Panna Cotta ini.
Kacang merah
Selain kandungan seperti zat besi, potasium, folat dan vitamin K1 yang berguna untuk tubuh, kacang merah juga memiliki kandungan lektin yang cukup tinggi. Dalam jumlah rendah, lektin aman untuk dikonsumsi dan bahkan memiliki manfaat untuk kesehatan. Tapi lektin dalam jumlah besar bisa merusak dinding pencernaan sehingga menimbulkan reaksi seperti diare dan muntah. Akibat lain dari lektin yang berlebihan adalah pencernaan jadi sulit untuk menyerap nutrisi dari makanan yang kita konsumsi.
Namun jangan jadikan lektin sebagai alasan untuk tidak mencoba hidangan lezat dari kacang merah, seperti Es Campur Medan atau Kue Talam ini Asal dimasak hingga benar-benar matang, kandungan lektinnya bisa turun drastis hingga kadar yang aman untuk dikonsumsi.
Pala
Pala yang umum digunakan di masakan tradisional hingga mancanegara, seperti Pastel Tutup dan Kentang Panggang ini, ternyata mengandung zat halusinogen. Pala mengandung zat bernama myristicin yang jika dikonsumsi dalam jumlah besar bisa memabukkan dan membuat seseorang berhalusinasi. Efek ini tidak main-main, karena bisa berlangsung hingga 2 hari.
Bahaya bij pala bukan hanya itu. Beberapa jam setelah mulai mabuk, seseorang bisa mulai mengalami masalah jantung dan syaraf. Dan karena efek memabukkan ini tidak langsung muncul, melainkan ada jeda beberapa jam sejak dikonsumsi, seseorang mungkin saja berpikir pala tidak memberikan efek apa-apa sehingga akan mengonsumsinya dalam jumlah sangat besar sehingga kemudian terjadilah overdosis.
Madu
Madu memang baik dan memberikan banyak efek positif bagi kesehatan seseorang. Tapi madu yang masih sangat murni dan belum melalui proses apapun mungkin akan memberikan efek sebaliknya.
Madu yang dapat kita beli secara bebas di toko-toko umumnya sudah melalui proses pasteurisasi yang berfungsi membunuh zat-zat beracun yang mungkin ada di dalamnya. Sementara itu, madu alami yang masih mentah dan tidak melalui proses apapun bisa memiliki kandungan grayanotoksin yang berbahaya. Umumnya hanya dibutuhkan satu sendok makan konsentrat grayanotoksin untuk menimbulkan rasa pusing, lemas, keringat berlebih, mual dan muntah yang bisa berlangsung hingga 24 jam. Mengonsumsi lebih dari itu tentu saja akan menimbulkan efek lebih berbahaya.
Jadi agar lebih aman, lebih baik gunakan madu yang sudah diproses untuk membuat Honey Chicken Wings atau digunakan sebagai pemanis untuk Creamy Avocado Smoothies ini.
0 Comments