Siapa sih yang tidak pernah mencoba segarnya es cendol dan es dawet? Kedua minuman tradisional ini kan memang sangat populer dan mudah ditemui di sekitar kita. Selain rasanya yang manis dan menyegarkan, dua minuman ini juga kebanyakan dijual dengan harga yang sangat terjangkau.
Meski begitu, ternyata banyak juga lho fakta tentang cendol dan dawet yang belum banyak diketahui orang. Karena umumnya sama-sama berwarna hijau dan disajikan dengan kuah santan, keduanya sering dianggap sama. Kalian juga beranggapan begitu? Kalau iya, wajib baca terus ya artikel berikut agar lebih kenal dengan cendol dan dawet!
Perbedaan Cendol dan Dawet
Meskipun sering dianggap sama, namun cendol dan dawet memiliki beberapa perbedaan yang mendasar seperti dari bahan dasar pembuatannya, daerah asalnya, penyajiannya, tekstur, dan juga cara mencetaknya. Untuk lebih lengkapnya, ini beberapa perbedaan dari cendol dan dawet.
Daerah Asal
Perbedaan pertama yaitu dari daerah asal keduanya. Meski tampilan dan cara penyajiannya hampir sama, cendol dan dawet berasal dari dua daerah yang berbeda di Indonesia. Es cendol adalah minuman dari Sunda, Jawa Barat, sedangkan es dawet asalnya dari Banjarnegara, Jawa Tengah.
Bahan Dasar
Perbedaan lain yang lumayan mencolok adalah bahan dasar cendol dan dawet. Cendol umumnya dibuat dari tepung kacang hijau atau hunkwe. Sedangkan es dawet bahan dasarnya adalah tepung beras. Keduanya sama-sama mendapatkan warna hijaunya yang khas dari daun suji.
Tapi ada juga dawet ireng yang berasal dari Purworejo, Jawa Tengah. Sesuai namanya, dawet ini berwarna hitam. Warnanya didapat dari abu pembakaran jerami yang kemudian dicampur dengan air dan kemudian disaring. Air ini yang nantinya digunakan sebagai pewarna dawet ireng.
Cara Mencetak
Kemudian perbedaan lain terletak dari cara mencetaknya. Kalau diperhatikan baik-baik, ternyata bentuk kedua minuman ini pun sudah berbeda. Meski sama-sama memanjang, cendol terlihat lebih panjang dibandingkan dawet. Hal ini karena cendol biasanya dibuat dengan cetakan khusus seperti gelas dengan lubang-lubang di bagian bawah dan tutup penekan di bagian atas. Adonan cendol akan dimasukkan ke cetakan ini dan didorong dengan penutupnya hingga adonan akan keluar melewati lubang-lubang menyerupai mie yang tebal.
Sementara itu, kebanyakan dawet terlihat lebih tebal dan pendek dengan ujung-ujungnya yang meruncing. Alat pencetaknya pun lebih sederhana, hanya seperti saringan biasa dengan lubang-lubang yang agak besar. Saringan ini cukup didiamkan atau digoyang-goyangkan hingga adonannya keluar melewati lubang-lubang tadi.
Penyajian
Selanjutnya, perbedaan yang dapat terlihat dari cendol dan dawet adalah dari penyajiannya. Selain kuah dari santan, es cendol biasanya disajikan dengan tambahan sirup gula merah, potongan nangka. Kalau es dawet biasanya disajikan dengan es serut, kuah santan, sirup gula merah, dan tape ketan.
Tekstur
Terakhir, perbedaan keduanya dapat dilihat dari teksturnya. Bahan baku yang berbeda pasti menghasilkan tekstur yang berbeda ya. Cendol yang dibuat dari tepung hunkwe terasa lebih kenyal daripada dawet yang lebih lembut.
Tim Mana Kalian?
Jadi ternyata selama ini kalian sering minum yang mana, es cendol atau es dawet? Kapan terakhir kali kalian menikmatinya Buat yang sudah lama tidak mencoba cendol maupun dawet karena takut dengan santannya, tenang dulu. Karena sekarang kalian bisa rasakan lagi lezat dan segarnya kedua minuman ini tanpa rasa berdosa. Yuk coba bikin sendiri di rumah dan gantikan santan biasa dengan FiberCreme.
Sebagai pengganti santan, FiberCreme memberikan rasa yang sama-sama creamy tapi dengan kandungan lemak dan kalori yang lebih rendah. Krimer serbaguna ini juga lebih tinggi serat dan mengandung 0mg kolesterol. Jadi lebih bersahabat buat kalian yang sedang diet atau mulai waspada dengan kolesterol.
Yuk coba bikin cendol atau dawet pakai resep kalian, dan sajikan dengan kuah FiberCreme! Bagikan hasilnya juga ya ke Instagram masing-masing sambil mention @FiberCreme!
0 Komentar