Generasi tahun 90-an atau awal 2000 pasti sudah tidak asing dengan pola makan gizi seimbang 4 sehat 5 sempurna. Menurut pola makan ini, gizi seimbang bisa dicapai jika setiap hari kita mengonsumsi makanan pokok, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu.
Selama bertahun-tahun 4 sehat 5 sempurna jadi acuan bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Tapi sekarang pedoman ini sudah dianggap tidak lagi relevan dan sudah digantikan oleh Pedoman Gizi Seimbang yang dinilai lebih baik.
Kenapa tidak berlaku lagi?
Jika dilihat, 4 sehat 5 sempurna terdiri dari makanan-makanan yang dianggap sehat dan bernilai nutrisi. Namun kenapa pada akhinya konsep ini dianggap tidak lagi sesuai?
Awalnya, 4 sehat 5 sempurna diperkenalkan di tahun 50-an untuk menekankan pentingnya mendapatkan gizi dan 4 golongan makanan, yaitu:
- Karbohidrat dari makanan pokok sebagai sumber tenaga.
- Protein dari hewani ataupun nabati sebagai zat pembangun yang mereproduksi sel atau jaringan yang rusak.
- Vitamin dan mineral dari sayuran dan buah.
- Gizi yang lebih lengkap dari susu. Sebagai pelengkap, susu tidak wajib dikonsumsi. Tapi dengan kalsium, vitamin D, vitamin B12 dan zat lain, susu direkomendasikan untuk mencegah masalah tulang seperti osteoporosis.
Awalnya konsep ini berhasil membuat masyarakat lebih memahami tentang gizi. Tapi karena tidak adanya patokan porsi serta pola hidup masyarakat yang memang mengalami pergeseran, 4 sehat 5 sempurna dianggap tidak lagi sesuai dengan zaman.
Digantikan Pedoman Gizi Seimbang
Seperti yang kita tahu, banyak masyarakat dunia yang di satu sisi mengalami gizi buruk. Sementara itu di sisi lain banyak juga yang mengalami obesitas. Untuk menyeimbangkannya, The International Conference on Nutrition diadakan di Roma pada 1992.
Mengadaptasi hasil konferensi ini, Pedoman Gizi Seimbang (PGS) kemudian mulai diperkenalkan pemerintah Indonesia sebagai pengganti konsep 4 sehat 5 sempurna. Prinsip ini juga dikampanyekan dengan bentuk Tumpeng Gizi Seimbang, yang lebih jelas menggambarkan aneka makanan sehat yang bisa kita konsumsi beserta porsinya.
Kenapa PGS lebih baik?
Pada prinsipnya, PGS menyarankan kita untuk mengonsumsi berbagai makanan untuk mendapatkan nutrisinya. Jadi kita harus bisa mengombinasikan segala bahan makanan agar kita mendapat cukup asupan karbohidrat, protein, vitamin, mineral, dan serat. Selain itu, banyaknya tiap jenis makanan juga ada aturannya sehingga gizi yang didapat lebih seimbang.
Bukan hanya mengatur apa yang kita makan, PGS juga menyarankan untuk:
- Rajin minum air. Air sangat penting untuk membantu penyerapan zat gizi. Pada PGS, kita disarankan untuk memperbanyak minum air putih, minimal 8 gelas per hari.
- Membiasakan hidup bersih. Di banyak kasus, penyakit infeksi dapat menyebabkan penurunan nafsu makan sehingga mempengaruhi gizi seseorang. Jadi, menjaga kebersihan sangat penting untuk mencegah penyakit infeksi tersebut.
- Rajin melakukan aktivitas fisik. Olahraga maupun aktivitas fisik lainnya bukan hanya penting untuk memperlancar metabolisme tubuh. Hal ini bisa juga dilakukan untuk menyeimbangkan kalori yang masuk dengan yang harus dikeluarkan agar tetap seimbang.
- Menjaga berat badan ideal. Keseimbangan zat gizi bisa juga dilihat dari tercapainya berat badan ideal. Kita bisa dikategorikan sehat dan memenuhi standar gizi jika kita sudah memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT atau BMT) yang sesuai.
Lengkapi PGS dengan konsumsi serat yang cukup
Selain karbohidrat , protein, vitamin serta mineral, kita juga tetap harus memperhatikan serat yang dikonsumsi. Meskipun bukan termasuk zat gizi yang bisa diserap tubuh, keberadaan serat tetap penting untuk menjaga kesehatan tubuh.
Fungsi serat antara lain adalah mengikat zat-zat berbahaya dalam tubuh dan mengeluarkannya. Zat-zat tersebut misalnya kolesterol jahat, lemak, dan zat karsinogenik penyebab kanker. Selain itu, serat juga penting untuk melancarkan pencernaan dan menjaga berat badan ideal.
Serat bisa didapat dari buah dan sayur, sesuai yang sudah diatur dalam PGS. Namun jika kita merasa serat yang kita konsumsi belum mencapai 30 gram per hari, yang merupakan jumlah idealnya, kita bisa mendapatkan serat dari sumber lain. Salah satunya lewat FiberCreme, krimer serbaguna yang dapat digunakan sebagai pengganti santan dan susu.
Dengan FiberCreme, kita bisa menikmati makanan sehat yang lebih lezat. Kita juga bisa mengonsumsi makanan sehari-hari atau minuman kekinian sambil menambah asupan serat. Cari tahu lebih banyak yuk tentang FiberCreme dengan follow @FiberCreme di Instagram. Temukan juga inspirasi resep FiberCreme di @FiberCreme_TV.
0 Komentar