Indonesia punya banyak tradisi unik yang biasanya muncul di momen-momen tertentu dalam kalender budaya dan keagamaan. Nah, ketika 1 Muharram tiba, yang juga dikenal sebagai Tahun Baru Islam, ada salah satu tradisi khas yang berkembang di masyarakat Jawa. Buat yang tinggal di luar Jawa atau pengen tahu lebih lanjut tentang apa itu bubur suro, yuk temukan info menarik tentang hidangan ini di artikel berikut!
Apa Itu Bubur Suro?
Meski namanya terdengar sederhana, bubur suro menyimpan banyak makna simbolis dan nilai budaya yang masih dijaga hingga sekarang. Hidangan tradisional ini adalah sejenis bubur gurih yang dibuat secara khusus untuk menyambut datangnya bulan Suro dalam penanggalan Jawa, yang bertepatan dengan bulan Muharram dalam kalender Hijriah. Bubur ini biasanya disajikan pada malam 1 Suro, dan dipercaya memiliki makna simbolis sebagai bentuk rasa syukur dan harapan akan keselamatan di tahun baru.
Bubur suro dibuat dengan campuran bahan-bahan tertentu dan disajikan dengan berbagai pelengkap. Masyarakat meyakini bahwa mengonsumsi dan membagikan bubur ini kepada tetangga dan kerabat adalah cara untuk mempererat silaturahmi sekaligus sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan.
Asal Usul dan Sejarah
Tradisi bubur suro berasal dari budaya masyarakat Jawa yang memadukan unsur spiritual Islam dengan kearifan lokal. Sejak zaman Kerajaan Mataram Islam, masyarakat Jawa sudah mengenal berbagai bentuk ritual yang berkaitan dengan kalender Hijriah, termasuk malam 1 Suro yang dianggap sebagai waktu untuk introspeksi diri dan berdoa.
Dahulu, bubur ini sering disiapkan sebagai bagian dari acara selamatan atau kenduri, yang ditujukan untuk memohon keselamatan dan perlindungan sepanjang tahun. Seiring waktu, tradisi ini terus dilestarikan dan kini menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat Jawa yang religius namun tetap menjunjung tinggi tradisi.
Makna Filosofis
Bubur suro memiliki makna filosofis yang mendalam. Biasanya terdiri dari bubur putih dengan campuran rempah-rempah khas serta berbagai lauk pelengkap seperti telur rebus, abon, kacang kedelai goreng, dan serundeng.
Warna putih pada bubur melambangkan kesucian dan niat yang bersih dalam menyambut tahun baru. Sementara tambahan lauk yang beragam menggambarkan harapan akan kelimpahan rezeki, kesehatan, dan keselamatan. Semua komponen dalam bubur ini dibuat dengan penuh niat dan doa, sehingga menjadikannya lebih dari sekadar makanan, tetapi juga simbol spiritual dan harapan baik.
Bahan dan Cara Pembuatan
Membuat bubur suro cukup sederhana, namun tetap memerlukan ketelitian pada bahan dan proses memasaknya. Secara tradisional, begini nih cara membuat bubur suro yang enak!
Bahan-bahan:
- 1 gelas beras putih
- 500 ml santan kelapa
- 2 lembar daun salam & 1 batang serai
- Sejumput garam
- Air secukupnya
Pelengkap:
- Telur rebus atau telur pindang
- Kedelai goreng
- Abon sapi atau ayam
- Serundeng kelapa
- Irisan cabai merah dan bawang goreng sebagai taburan
Cara Memasak:
- Cuci beras hingga bersih, lalu rebus bersama air hingga teksturnya menjadi bubur.
- Setelah mulai mengental, masukkan santan, daun salam, serai, dan garam, lalu aduk perlahan.
- Masak dengan api kecil dan terus diaduk agar bubur tidak gosong. Proses ini bisa memakan waktu sekitar 30–45 menit hingga bubur benar-benar lembut.
- Setelah matang, bubur disajikan dalam mangkuk atau piring.
- Tambahkan aneka pelengkap di atas bubur sesuai selera.
Baca Juga: Rayakan 1 Muharram Lebih Spesial dengan Makanan Khas Tahun Baru Islam Ini
Bikin Bubur Suro Tetap Lezat Tanpa Santan? Bisa Kok!
Sudah tahu kan apa itu bubur suro dan bedanya dengan bubur gurih lain seperti bubur ayam? Makanan ini bukan sekadar bubur dan aneka lauk pelengkap, tapi juga warisan tradisi yang menyatukan doa, dan harapan baik di awal tahun baru Islam. Lewat hidangan ini, kita diajak untuk berbagi, dan menjaga silaturahmi dengan sesama.
Makanya, sayang banget kan kalau kamu udah bikin bubur suro, ternyata ada yang gak bisa ikut makan karena takut sama santan? Nah, kalau kamu ngalamin hal kayak gini, Minchef kasih saran: ganti aja santannya dengan FiberCreme. Bubuk serbaguna ini punya rasa creamy khas santan tapi lebih tinggi serat, rendah gula, serta mengandung 0mg kolesterol. Lemaknya juga rendah, sehingga cocok banget buat kamu yang lagi jaga pola makan tapi tetap ingin menikmati hidangan tradisional kayak bubur ini.
Jadi, nggak bingung lagi kan kalau mau bikin bubur suro yang tetep lezat tapi lebih sehat? Yuk, mulai berkreasi di dapur pakai FiberCreme! Temukan inspirasi resep lainnya di Instagram @FiberCreme_TV dan tonton beragam ide masakan seru di YouTube channel Ellenka.
0 Komentar