Buat kalian yang doyan makan mie, mungkin pernah bingung perbedaan bakmi dan mie ayam. Sekilas memang mirip sih. Sama-sama mie, sama-sama enak, dan bisa ditemukan di warung pinggir jalan sampai restoran mewah. Tapi, ternyata keduanya punya sejarah, bahan, dan cita rasa yang cukup berbeda, lho! Mau tau bedanya? Yuk baca artikel ini sampai habis. Kita bahas tuntas perbedaan bakmi dan mie ayam, plus cerita di balik budaya kuliner dua hidangan populer ini!
Asal Usul dan Latar Budaya
Bakmi berasal dari tradisi kuliner Tionghoa yang sudah masuk ke Indonesia sejak ratusan tahun lalu. Nama “bakmi” sendiri berasal dari bahasa Hokkian, bak artinya daging dan mi artinya mie. Di awal kemunculannya, bakmi disajikan dengan daging babi, seperti dalam hidangan Tionghoa asli. Namun, ketika kuliner ini menyebar di Indonesia, resepnya mulai beradaptasi dengan selera dan kepercayaan masyarakat setempat dan diganti dengan ayam, sapi, atau tanpa daging babi sama sekali.
Sementara itu, mie ayam bisa dibilang sebagai hasil akulturasi kuliner Tionghoa-Indonesia. Ini adalah versi yang lebih “Indonesia” dari bakmi. Bumbu kecap manis, topping ayam berempah, dan kuah kaldu yang gurih jadi ciri khas mie ayam yang disukai berbagai kalangan, dari anak kos sampai keluarga besar.
Selain asal-usulnya, masih ada hal lain yang perlu kamu tahu tentang perbedaan bakmi dan mie ayam. Apa aja itu?
Perbedaan Bakmi dan Mie Ayam
1. Bahan Dasar Mie
Perbedaan paling mendasar dalam perbedaan bakmi dan mie ayam terletak pada bahan dasarnya. Bakmi biasanya dibuat dari campuran tepung terigu dan telur. Kadang ditambahkan juga soda kue untuk menghasilkan tekstur kenyal dan rasa gurih. Warna kuningnya berasal dari telur.
Sedangkan mie ayam cenderung memakai mie yang lebih sederhana. Kadang tanpa telur atau hanya menggunakan tepung terigu dan air. Teksturnya lebih lembut dan warnanya lebih pucat.
2. Proses Pembuatan
Bakmi biasanya direbus, lalu dibilas dengan air dingin untuk menghentikan proses masak dan menjaga kekenyalan. Setelah itu, seringkali diaduk dengan minyak (seperti minyak ayam atau minyak wijen) agar tidak lengket dan lebih harum.
Sementara mie ayam cukup direbus dan langsung dicampur dengan minyak serta bumbu, lalu disajikan dengan topping ayam dan kuah kaldu.
3. Penyajian dan Topping
Bakmi punya banyak variasi topping tergantung daerah dan gaya penyajiannya. Ada yang pakai ayam cincang, jamur, daging sapi, hingga seafood. Sausnya bisa kental, gurih, kadang sedikit manis.
Mie ayam umumnya pakai topping ayam kecap manis, sawi rebus, kuah kaldu ayam, sambal, dan bawang goreng. Rasanya lebih familiar buat orang Indonesia, dengan perpaduan manis-gurih yang khas.
Baca Juga : 3 Inspirasi Resep Creamy Mie, yang Mana Favoritmu?
Mana yang Lebih Kamu Suka? Bikin Lebih Sehat Pakai FiberCreme!
Setelah tahu perbedaan bakmi dan mie ayam, sekarang saatnya bereksperimen di dapur! Mau bikin kuah mie ayam yang gurih atau saus creamy buat bakmi spesialmu? Gunakan FiberCreme sebagai pengganti susu atau krim masak, biar tetep creamy tapi lebih sehat!
Dengan kandungan tinggi serat, rendah gula, 0mg kolesterol, dan bebas laktosa, FiberCreme cocok buat kamu yang ingin menikmati hidangan mie tanpa khawatir soal kolesterol atau laktosa.
Masih banyak lho hidangan lain yang bisa kamu bikin lebih enak dan sehat dengan FiberCreme! Cek resep-resep lainnya yuk di Instagram @FiberCreme_TV dan channel YouTube Ellenka!
0 Komentar