Keberagaman Indonesia juga berpengaruh kepada keberagaman kulinernya. Berkat budaya, adat dan letak geografis setiap daerah yang berbeda-beda, kamu akan bisa menemukan macam-macam bahan makanan dengan persediaan terbatas di suatu daerah, dan melimpah ruah di daerah lain. Dengan begitu, kamu juga akan melihat ada berbagai cara untuk mengolah sebuah bahan makanan.
Contohnya ya beberapa kuliner yang bakal dicoba Kevin Hendrawan di episode Ekspedisi Segaris ini. Menggunakan bahan yang berbeda dengan proses masak yang juga berbeda, masakan-masakan ini hanya beberapa dari ribuan hal lain yang jadi bukti kekayaan Indonesia. Jadi sebagai rakyat yang baik, yuk ikut menikmati sajian kuliner Nusantara dan melestarikannya.
Nikmati sajian ikan mentah dari Maluku
Pertama-tama, ayo jalan-jalan ke Maluku Utara, tepatnya Ternate, dan menikmati Gohu Ikan yang jadi masakan khasnya!
Gohu secara harfiah berarti mentah, ya karena emang masakan ini disajikan mentah. Masakan ini dibuat dari daging ikan tuna atau cakalang mentah dan segar yang dipotong-potong, dicuci dan dicampur dengan garam dan air lemon untuk menghilangkan amisnya.
Setelah didiamkan beberapa saat, daging ikan kemudian dicampur dengan berbagai bahan seperti daun kemangi, bawang merah cincang dan cabe rawit. Daging ikannya akan disiram dengan minyak panas sebelum disajikan untuk kamu.
Perpaduan bumbu-bumbu tersebut dan daging ikan yang segar menimbulkan cita rasa yang uniik. Ada rasa asam dan gurih saat kamu menyantap daging ikan yang masih kenyal. Lauk ini cocok untuk dimakan bersama nasi atau sagu.
Jangan takut soal menyantap masakan mentah ini. Menurut ahli memasak, tingkat kementahan daging sebetulnya berkurang ketika didiamkan. Daging ikan jadi sedikit lebih matang ketika disiram dengan minyak panas.
Agar biar bisa menikmati gohu ikan, kamu harus menyebutkan nama masakan ini secara lengkap ya ke penjualnya! Karena kalau cuma menyebut gohu, mereka mungkin akan salah menafsirkannya sebagai masakan sejenis rujak pepaya muda dari Sulawesi. Secara geografis, Ternate dekat sekali ke Sulawesi Utara, jadi kemiripan nama mungkin banget terjadi. Biar yakin kamu bisa makan gohu ikan khas Ternate, bikin sendiri yuk! Kamu bisa coba resep Gohu Ikan ala FiberCreme disini!
Coba banyak olahan kenari
Selain produksi ikan yang melimpah, Ternate juga terkenal sebagai salah satu penghasil kenari terbesar di Indonesia. Jadi jangan kaget kalau kamu menemukan banyak masakan, atau bahkan minuman yang dibuat dari kacang-kacangan ini.
Salah satu makanan berbahan dasar kenari adalah makron kenari, yang mirip seperti biskuit yang biasa kita makan, tapi punya bentuk lebih tebal dan tekstur lebih keras. Soal rasa? Tetap enak. Manisnya adonan biskuit jadi makin gurih berkat campuran kacang kenari. Lalu ada halua kenari, yang terbuat dari campuran kenari cincang dan gula merah. Untuk teman makan cemilan tersebut, ada air guraka yang terbuat dari gula aren, jahe dan kenari.
Nikmatnya dendeng rusa Merauke
Kuliner lain yang gak kalah menarik berasal dari Merauke, yang juga jadi pemberhentian Ekspedisi Segaris kali ini.
Seperti yang pernah dijelaskan sebelumnya, Merauke punya banyak kuliner yang terbuat dari daging rusa. Bagi yang gak terbiasa, apalagi yang tinggal di daerah dimana rusa jadi hewan dilindungi, makan rusa mungkin akan terdengar dan terasa aneh. Tapi tenang aja. Gak seperti di daerah lain, jumlah rusa di Merauke sangat banyak dan mereka berkembang biak dengan cepat sehingga perburuannya dilegalkan oleh pemerintah.
Makanya, daging rusa sudah seperti makanan sehari-hari untuk masyarakat Merauke. Daging rusa diolah jadi macam-macam masakan, termasuk dendeng yang cocok dijadikan oleh-oleh kalau kamu berkunjung ke daerah paling timur Indonesia ini.
Sama seperti mengolah dendeng sapi, daging rusa pertama-tama dikuliti dan diiris tipis-tipis. Pengirisan biasanya dilakukan secara manual untuk mendapatkan daging tipis yang sesuai keinginan. Irisan itu kemudian direndam dalam bumbu dan dijemur dibawah sinar matahari selama beberapa hari.
Selain unik, dendeng rusa cukup populer di Merauke karena rasanya memang enak. Tekstur dagingnya lebih lembut dan seratnya lebih halus daripada daging sapi. Jadi gak heran kalau dendeng ini bisa dihargai lumayan mahal.
Hmmm… Jadi kangen makan dendeng ya? Udah kebayang aja menikmati dendeng panas dengan sepiring nasi putih pulen. Kalau gitu, coba bikin di rumah yuk! Kalau enggak punya daging rusa, boleh pakai daging sapi biasa aja kok. Biar lebih istimewa, masak dengan bumbu balado aja. Cek disini untuk lihat caranya ya!
0 Komentar