Bukan sekadar ucapan belaka, Makanan sehat adalah sebuah komitmen besar yang harus seseorang terapkan dalam jangka panjang. Kenapa bisa dikategorikan sebagai komitmen?
Sebab, untuk menjalani gaya hidup sehat memang butuh niat dan tekad besar, apalagi bagi seorang pemula. Tentu awalnya akan terasa sulit dan berat untuk menjalani aktivitas tersebut.
Mitos Makanan Sehat adalah Benar atau Salah?
Hambatan untuk menerapkan gaya hidup dan makanan sehat adalah mitos itu, tidak hanya berasal dari diri sendiri, tetapi juga beberapa mitos yang melekat di masyarakat. Berikut kebenaran mengenai beberapa mitos tersebut:
Minum Air Di Sela Waktu Makan Bisa Mengurangi Nutrisi
Air merupakan salah satu unsur penting yang membantu organ di dalam tubuh untuk menjalankan fungsinya, tidak terkecuali saluran pencernaan. Sistem pencernaan membutuhkan air untuk mengolah makanan, agar bisa diserap oleh tubuh.
Kebutuhan tersebut semakin meningkat, apabila Anda mengonsumsi makanan sehat adalah yang kering, seperti sandwich, roti, dan lain-lain. Oleh karena itu, meminum air di sela-sela waktu makan adalah aman.
Air tidak bisa menyerap nutrisi di dalam makanan, sehingga Anda tetap akan memperoleh manfaatnya secara penuh. Namun jangan terlalu banyak, karena akan menimbulkan rasa kenyang lebih awal.
Superfood Memiliki Kekuatan Super untuk Kesehatan
Superfood ialah makanan yang mengandung lebih banyak nutrisi dan manfaatnya untuk kesehatan juga lebih besar. Namun, mengkonsumsi secara berlebih tetap akan menimbulkan permasalahan.
Maka dari itu, penting untuk tetap memperhatikan porsi makanan, agar manfaat tersebut bisa Anda dapatkan secara maksimal. Meski baik, segala sesuatu yang berlebihan dalam Makanan sehat adalah tidak dianjurkan.
Karbohidrat Membuat Gemuk
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga mempunyai peranan penting terhadap kinerja sel-sel di dalam tubuh. Sayangnya, para pelaku diet acapkali mem-blacklist karbohidrat dalam menu konsumsi harian.
Hal ini tentu tidak benar, karena karbohidrat tetap aman untuk dikonsumsi, selama dalam batas wajar. Faktanya, karbohidrat memang tidak membuat gemuk, melainkan gaya hidup seseorang yang menyebabkan kenaikan berat badan.
Kondisi tersebut terjadi bilamana jumlah karbohidrat yang masuk tidak seimbang dengan pengeluaran. Sebab, tubuh akan mengubah sisa karbohidrat yang tidak terpakai menjadi asam lemak dan menyimpannya sebagai lemak.
Solusinya, Anda hanya perlu mencari tahu sumber karbohidrat yang baik bagi tubuh, seperti kentang, beras merah, oatmeal, dan lain-lain. Selanjutnya, mix sumber karbohidrat tersebut dengan nutrisi yang lain.
Ngemil Itu Tidak Sehat
Memang benar, ngemil sangat tidak menyehatkan apabila makanan tersebut berupa makanan cepat saji, keripik, atau jajanan lainnya. Lain hal lagi jika Anda memilih untuk ngemil buah atau makanan sehat, maka sangat diperbolehkan.
Seseorang yang sedang menjalani program diet saja tetap diperbolehkan ngemil, tetapi secara terstruktur. Artinya, harus memperhatikan jarak dengan jam makan berat dan jenis makanan yang masuk ke tubuh.
Makanan sehat adalah Menjadi Vegetarian
Tidak sedikit orang yang menganut paham, bahwa hidup sebagai vegetarian lebih sehat dan terbebas dari berbagai macam penyakit. Anggapan ini tidak sepenuhnya salah, tetapi juga ada beberapa poin yang harus diluruskan.
Beberapa vegetarian cenderung hanya mengkonsumsi sayuran, buah, dan biji-bijian. Makanan tersebut memang sehat, tetapi tidak mengandung makronutrien yang dibutuhkan oleh tubuh.
Makan di atas Jam 7 Malam Membuat Gemuk
Anggapan seperti ini sebenarnya kurang tepat, tetapi sudah terlanjur banyak orang yang meyakininya, terutama bagi pelaku diet. Tidak ada penelitian ilmiah yang berhasil menganalisa hubungan antara waktu dengan makanan.
Makan jam 7 pagi atau malam sama-sama aman, asalkan memang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian. Terkecuali kebutuhan kalori harian Anda sudah tercukupi, tetapi malam malah makan lagi.
Tindakan seperti inilah yang bisa memicu kenaikan berat badan, karena umumnya setelah jam 7 malam jarang beraktivitas. Dengan begitu, nutrisi yang masuk tidak diubah menjadi energi, melainkan disimpan dalam bentuk lemak.
Minum Jus Sama Saja Mengonsumsi Buah
Secara kasat mata memang benar, karena jus terbuat dari buah-buahan yang dihaluskan. Namun dari segi nutrisi, tentu saja anggapan tersebut kurang tepat. Saat proses penghalusan atau blender, beberapa vitamin dan mineral buah akan hilang.
Belum lagi jika Anda mengolahnya dengan menambahkan gula atau susu kental manis, malah kandungan gula semakin tinggi. Alih-alih membuat jus, lebih baik Anda mengonsumsi buah-buahan secara langsung.
Lemak Itu Buruk
Sama seperti karbohidrat, lemak juga seringkali diklaim sebagai penyebab kegemukan dan kenaikan berat badan. Anggapan tersebut tentu tidak benar, karena manfaat lemak bagi tubuh sangatlah penting, seperti:
- Mengatur suhu tubuh, agar tidak terlalu panas atau kedinginan.
- Membantu proses metabolisme tubuh, agar tetap berfungsi optimal.
- Mengangkut vitamin A, D, E, dan K yang larut dalam lemak untuk segera diolah. Tanpa lemak, vitamin-vitamin ini tidak bisa tercerna dengan baik, sehingga memicu berbagai penyakit.
- Lemak melindungi organ vital tubuh dari benturan maupun efek kejutan, sehingga tetap aman. Seorang atlet saja tetap membutuhkan lemak, agar risiko cedera bisa diminimalisir dengan baik.
Oleh karena itu, jangan membuang lemak dari daftar menu makanan harian Anda, tetapi batasi sampai porsi normal dan pastikan sehat. Pasalnya, ada dua jenis lemak yang ada di dalam makanan, yakni lemak baik dan jahat.
Lemak baik bersumber dari ikan, telur, cokelat, kacang-kacangan, dan lain-lain. Sementara itu, lemak jahat berada di berbagai sajian fastfood, kulit ayam, produk olahan susu, dan sebagainya.
Makanan Sehat Itu Tidak Enak
Awalnya, mungkin mengonsumsi makanan sehat akan terasa sedikit berbeda, dibandingkan dengan fastfood yang lebih gurih. Karena makanan sehat adalah yang diolah tidak melalui banyak proses dan minim penambahan bumbu masakan. Namun, hal tersebut juga tergantung bagaimana teknik Anda dalam mengolah makanannya.
Makanan sehat adalah juga tidak berarti harus dikonsumsi dalam keadaan mentah dan tanpa campuran bumbu apapun. Anda tetap bisa memasaknya seperti biasa, hanya saja teknik pengolahan dan bahan-bahan yang sedikit berbeda.
Misal, memasukkan bahan-bahan ke dalam masakan sesuai urutan yang benar, agar tingkat kematangannya pas. Dengan begitu, kandungan nutrisi di dalam sayuran tetap terjaga baik.
Penggunaan rempah-rempah sebagai bumbu masakan juga sama sekali tidak dilarang. Pada dasarnya, Anda tetap bisa mengkreasikan masakan, tinggal pintar-pintar memilih bahan.
Makanan Sehat Adalah FiberCreme
Untuk pertanyaan yang terakhir ini memang benar adanya, karena FiberCreme terbuat dari serat pangan terlarut yang bernama oligosakarida. Serat pangan tersebut berasal dari singkong atau yang juga biasa dikenal dengan tapioka.
Bentuk FiberCreme sendiri ialah krimer yang berfungsi sebagai pengganti susu atau santan di dalam masakan. Jika penggunaan susu dan santan bisa memicu peningkatan kadar kolesterol, lain hal dengan FiberCreme.
Krimer kaya serat ini membantu dalam menjaga kesehatan saluran cerna, tanpa menyebabkan kenaikan kolesterol dan kalori. Dengan kata lain, FiberCreme termasuk makanan sehat adalah pilihan tepat bagi Anda yang ingin hidup lebih baik.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai FiberCreme, Anda bisa langsung klik laman Fibercreme.com. Di sini, Anda bisa langsung memesan produk atau mencari inspirasi resep masakan berbahan tambahan FiberCreme.
Bersama FiberCreme, penerapan gaya hidup sehat melalui makanan sehat adalah menyenangkan. Anda tidak akan kehilangan banyak rasa dan sukacita, tetapi tetap mendapatkan tubuh sehat dan terawat. Sebab sehat tidak harus selalu menyiksa diri. Dapatkan segera di toko terdekat, atau klik ini untuk cek dimana Anda bisa dapatkan.
0 Komentar