Di era modern ini, kita makan bukan hanya karena lapar. Ada juga yang dinamakan stress eating atau emotional eating, yaitu makan karena ada perasaan tertekan atau stres. Hal ini terjadi juga pada kalian? Yuk cari tahu apa itu stress eating dan bagaimana cara mengatasinya!
Stress eating jadi fenomena yang semakin biasa terjadi
Berbagai macam tuntutan kehidupan di dunia yang serba cepat ini jadi salah satu faktor utama penyebab stres. Tidak tiap orang memiliki manajemen stres yang baik, sehingga mereka cenderung mengadopsi hal-hal yang tidak sehat sebagai pelarian.
Pada stress eater, makanan dianggap bisa memberikan efek “mati rasa” yang mengalihkan seseorang dari permasalahannya. Bahkan pada beberapa orang, makanan bisa mempengaruhi syaraf seperti obat-obatan.
Beberapa studi telah menunjukkan bahwa makanan tinggi gula bisa memiliki efek yang sama seperti heroin atau kokain untuk melepaskan dopamin yang menciptakan rasa bahagia.
Bahayanya stress eating dan 5 cara mengatasinya
Sama seperti obat-obatan tersebut, stress eating lebih banyak menimbulkan kerugian daripada manfaat. Jika dilakukan terus menerus, stress eating akan berujung pada obesitas. Kemudian diikuti penyakit kronis seperti jantung koroner, diabetes, dan lain-lain.
Untuk menghindarinya, yuk hindari stress eating dengan cara-cara berikut:
1. Cari penyebab stress
Temukan pemicu stres kalian dan kelola dengan baik. Cari bantuan dari ahlinya jika diperlukan atau lakukan meditasi untuk menenangkan pikiran.
2. Meminimalisir akses ke makanan
Hindari menyimpan makanan tidak sehat di rumah atu menempatkannya di tempat yang mudah terlihat oleh mata. Ganti makanan-makanan itu dengan opsi yang lebih sehat, seperti potongan buah, keripik sayur, atau kacang almond. Tapi ingat untuk memakannya dalam porsi wajar ya.
3. Pikirkan dampak jangka panjangnya
Menurut penelitian, makanan seperti comfort food menimbulkan kesenangan yang hanya berlangsung selama tiga menit. Jadi sebelum mengonsumsinya, tanyakan dulu pada diri sendiri apakah tiga menit rasa senang itu sepadan dengan efek jangka panjang dari makanan.
4. Mencoba aktivitas baru
Alihkan keinginan untuk makan dengan aktivitas lain seperti olahraga adan melakukan hobi. Jika bosan dengan kegiatan yang itu-itu saja, tidak ada salahnya mencoba aktivitas baru. Atau tantang diri kalian untuk pergi ke tempat baru dan melakukan hal-hal yang belum pernah kalian lakukan sebelumnya.
Baca Juga : Yakin Masih Lapar? Ini Lho 6 Tanda Tubuh Sebenarnya Sudah Kenyang
5. Penuhi kebutuhan gizi
Saat makan, usahakan mengisi perut hingga kenyang dengan makanan yang bergizi. Daripada makanan berkalori tinggi tapi nol nutrisi, konsumsi sumber protein dan lemak baik seperti telur, daging tanpa lemak, dan alpukat.
Barengi dengan konsumsi sayur-sayuran atau buah-buahan yang kaya akan vitamin, mineral, serta serat. Protein, lemak baik, dan serat akan membuat lebih cepat merasa kenyang sehingga kalian bisa menghindari makan berlebihan.
Makanan sehat bukan favorit kalian? Coba dulu olah bahan-bahan sehatnya dengan FiberCreme yang siap membuat makanan apapun jadi lebih enak dan sehat.
Dibuat dari ekstrak umbi-umbian dan minyak kelapa yang sehat, FiberCreme memberikan rasa creamy sekaligus serat yang baik untuk pencernaan. FiberCreme juga memiliki 0mg kolesterol, kandungan gula yang rendah, indeks glikemik yang rendah, dan bebas dari laktosa.
FiberCreme yang serbaguna juga bisa menjadi alternatif bagi kalian yang mengurangi atau tidak bisa mengonsumsi santan ataupun produk dairy seperti susu, krimer, dan krim masak. Larutkan dulu FiberCreme di air hangat atau langsung tuang ke dalam masakan, dan rasakan makanan sehat yang nikmat.
Mau tahu lebih banyak tentang FiberCreme? Cek di sini atau follow Instagram @FiberCreme. Dapatkan juga inspirasi masakan #EnakBisaSehat dengan follow @FiberCreme_TV.
Sudah cukup baik
Halo bunda Nursiti, terima kasih telah berkunjung di website FiberCreme. Semoga artikel di atas bermanfaat yaa