Sebagai negara kepulauan, Indonesia menyimpan keunikan dan keajaiban yang beragam, hal ini tentu udah gak asing banget kalian, khususnya para pecinta travelling kan? Hal tersebut bisa kalian temui lewat budaya, tradisi, makanan bahkan suguhan keindahan alamnya. Salah satunya bisa kita temui di ujung timur Indonesia yaitu Bukit Sumpula di Wamena
Pasir Pantai di Bukit Sumpula
Bukit Sumpula merupakan salah satu destinasi di Lembah Baliem, tepatnya di Distrik Kurulu Kabupaten Jayawijaya. Destinasi ini menawarkan suasana yang cukup berbeda dibanding kebanyakan lokasi di Wamena yang umumnya panas. Karena dikelilingi oleh pegunungan Jayawijaya yang seakan menjadi pagar betisnya, lokasi ini punya udara yang segar dan sejuk.
Keunikan dan keajaiban Bukit Sumpula lainnya terletak pada pasir pantai yang putih dan super halus yang bisa kalian temui. Kenapa pasir pantai bisa ditemui di dataran tinggi? Semua ini berawal dari terjadinya gempa dahsyat tahun 1813 yang membuat pergeseran lempeng sehingga air di Danau Wio (saat ini lembah Baliem) menyusut.
Terdapat enam titik lokasi pasir pantai yang bisa kalian temui di sini. Selain pasir pantai, kalian juga akan disuguhi oleh jajaran bebatuan yang mirip banget teksturnya dengan karang lautan serta tumbuhan liar yang menambah keindahan pemandangan di sini. Emang gak salah kalau Papua sampai dikasih gelar “Surga Kecil” yang jatuh ke bumi. Retribusi yang ditetapkan oleh pengelola pun berdasar sukarela, artinya tidak ada harga khusus yang dipatok untuk kalian bisa menikmati suasana di sini.
Jika kalian berencana untuk mengunjungi destinasi ini, jangan khawatir karena aksesnya tidak terlalu sulit. Bagi yang tinggal di luar Papua, kalian bisa memulai perjalanan menuju bandar udara Sentani Jayapura, dan melanjutkan perjalanan dengan pesawat komersil menuju bandar udara Wamena. Dari sana sampai ke Bukit Sumpula hanya makan waktu sekitar 45 menit dengan taksi atau kendaraan umum, guys!
Udang Selingkuh dari Papua
Selain pasir pantai yang bisa kamu nikmati ditengah-tengah udara dingin perbukitan, Wamena punya kuliner menarik yang dari nama aja udah bikin penasaran. Namanya udang selingkuh. Kok bisa dikasih nama begitu ya?
Jadi udang selingkuh atau disebut juga cherax albertisii merupakan jenis udang air tawar yang mudah ditemui di sepanjang sungai Baliem. Beda dengan jenis lainnya, udang ini punya capit besar mirip kepiting. Karena dikira hasil perselingkuhan udang dengan kepiting, makanya warga sekitar kasih nama jenis ini udang selingkuh.
Selain bentuk, rasa udang ini juga bikin penasaran. Tekstur dagingnya padat dan berserat, rasanya juga manis sehingga banyak yang bilang udang ini punya cita rasa yang hampir mirip dengan lobster.
Penasaran kan gimana cara mengolah dan membuat sebuah santapan lezat dari udang selingkuh ini? Kalian bisa temuin jawabanya di akun Instagram @FiberCreme_TV atau channel Youtube FiberCreme.
Padang Pasir Panas Busung, Bintan
Kalau tadi udah jalan-jalan ke timur Indonesia lihat pasir yang dingin, sekarang geser ke wilayah barat yuk untuk berkunjung ke sebuah tempat yang punya pasir panas. Keunikan yang bernama Padang Pasir Panas Busung ini tepatnya berada di wilayah Bintan, Kepulauan Riau.
Beda dengan wisata alam yang biasanya ditemukan di kepulauan Riau, Padang Pasir Panas Busung di Bintan ini sebenarnya adalah bekas pertambangan bauksit yang dilakukan oleh Belanda dahulu kala. Di sini kalian bisa menemukan hamparan padang pasir yang luas serta gundukan-gundukan bukit hasil dari pengerasan pasir tambang yang menambah elok pemandangan. Mau foto ala orang Timur Tengah di gurun pasir? Pengelola destinasi ini juga menyediakan properti berupa unta dan piramida lho!
Berpadu cantik dengan bukit pasirnya ada danau dengan air bewarna biru. Danau tersebut terbentuk karena cekungan hasil pengeboran yang terisi oleh air hujan secara terus menerus. Dan bukan hanya sebagai objek foto, danau biru padang pasir panas Busung tersebut juga bisa dinikmati dengan naik perahu yang bisa disewa oleh pengunjung.
Tertarik untuk liburan kesini? Padang pasir panas ini bisa dibilang cukup mudah diakses karena berada di pinggir jalan. Dari kota Tanjungpinang, maka jarak yang kalian butuhkan sekitar 47 km atau 40 – 60 menit perjalanan. Sekedar informasi, jika kalian berencana mengunjungi lokasi ini sebaiknya menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa karena lokasi pasir panas Busung ini masih sangat jarang dilalui oleh angkutan umum.
Icip Otak – Otak Pindang Khas Bintan
Bintan, Kepulauan Riau, sebagai salah satu wilayah yang tersusun atas pulau – pulau kecil dan zona perairan menyimpan satu sajian khas yang terbuat dari kekayaan lautnya. Namanya sajiannya adalah otak-otak. Udah gak asing ya dengan masakan ini? Kayaknya di daerah lain juga ada kan?
Walau namanya sama, otak – otak di sini berbeda lho guys dengan sajian yang sama dari daerah lain. Otak-otak Ikan Tanjung Pinang dibuat dari daging ikan layur dan campuran cincangan cumi. Yang membedakan lagi adalah penggunaan daun untuk membungkusnya. Kalau otak-otak biasa dibungkus dengan daun pisang, sajian khas Bintan ini dibungkus menggunakan janur atau daun kelapa. Bumbu yang digunakan juga adalah bumbu merah, sehingga apabila dilihat dari sisi warna, otak-otak Bintan lebih ngejreng dibanding otak-otak dari daerah lain yang biasanya putih. Penasaran untuk tahu bahan dan cara membuatnya? Langsung aja yuk kepoin di Youtube channel FiberCreme atau akun resmi Instagram @FiberCreme_TV.
0 Komentar