Home / Update / Artikel / Kolesterol Tinggi pada Lansia Normalkah? Turunkan dengan Cara Ini!

Kolesterol Tinggi pada Lansia Normalkah? Turunkan dengan Cara Ini!

oleh | Sep 7, 2024 | Artikel

Kolesterol tinggi pada lansia tidak boleh diabaikan. Jika terus dibiarkan, kondisi kesehatan ini bisa memicu berbagai penyakit berbahaya lain. Termasuk penyakit jantung dan stroke, yang jauh lebih berisiko apabila diidap lansia.

Penyebab kolesterol tinggi pada lansia umumnya sama saja. Selain kondisi genetik, kolesterol tinggi pada lansia adalah pola hidup yang tidak sehat. Seperti konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans, serta kebiasaan merokok, minum alkohol, dan kurang olahraga.

Ditambah lagi, lansia lebih mudah mengalami kolesterol tinggi karena menurunnya kemampuan hati untuk menyingkirkan kolesterol jahat dari tubuh. Penurunan fungsi hati ini biasanya dialami setelah seseorang menginjak usia 40 tahun.

Kontrol Kolesterol Tinggi pada Lansia Melalui Cek Rutin

Maka dari itu, biasanya orang yang berusia lebih tua sangat disarankan untuk cek kolesterol secara rutin.

Cek kolesterol umumnya dilakukan melalui tes darah. Untuk akurasi hasil, biasanya pasien diinstruksikan untuk berpuasa selama 9 hingga 12 jam sebelum pengambilan sampel darah.

Beberapa komponen yang dicek adalah low-density lipoprotein (LDL), high-density lipoprotein (HDL), dan trigliserida. LDL, yang disebut juga sebagai kolesterol jahat, adalah jenis kolesterol yang menyebabkan penumpukan plak di arteri. Jenis kolesterol inilah yang meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Sebaliknya, HDL adalah kolesterol “baik” yang membantu membuang kolesterol jahat dari dalam tubuh. Sementara itu, trigliserida adalah jenis lemak yang meningkatkan risiko penyakit jantung apabila jumlahnya terlalu tinggi.

Dari pengukuran-pengukuran tersebut, dokter dapat menentukan apakah kadar kolesterol seseorang normal, borderline tinggi, atau tinggi.

Kolesterol tinggi harus segera mendapatkan intervensi. Dengan penanganan sesegera mungkin dan secara tepat, kadar kolesterol diharapkan bisa turun. Sehingga risiko komplikasi akibat kolesterol tinggi pun bisa ikut turun.

Baca Juga : Makan Lebih Sering Justru Bikin Kurus? Ini Caranya!

Atasi Kolesterol Tinggi pada Lansia dengan Cara yang Tepat

Umumnya, kolesterol tinggi pada lansia bisa diatasi dengan 3 cara ini:

1. Perubahan Gaya Hidup

Cara mengatasi kolesterol tinggi yang paling sering dianjurkan pertama kali oleh dokter adalah dengan merubah gaya hidup. Perubahan yang dimaksud mencakup berbagai aspek, terutama pola makan atau diet.

Salah satu diet yang disarankan adalah diet rendah lemak. Ini artinya, pasien harus mengurangi atau sama sekali berhenti mengonsumsi makanan berlemak jenuh dan trans seperti gorengan, daging berlemak, dan produk roti.

Gantinya, perbanyak konsumsi makanan sehat seperti sayuran, buah-buahan, dan sumber lemak sehat seperti ikan dan kacang-kacangan. Penuhi juga kebutuhan serat harian, yang mencapai 30 gram per hari untuk orang dewasa dan 22-28 gram per hari untuk lansia.

Serat, terutama serat larut, mengikat partikel kolesterol di usus dan mencegahnya terserap dalam aliran darah. Dengan begitu, kadar kolesterol bisa dijaga agar lebih stabil.

Salah satu sumber serat yang bisa dikonsumsi lansia adalah FiberCreme. Dengan rasa creamy, FiberCreme bisa dengan mudah dicampurkan ke berbagai menu untuk lansia sebagai pengganti santan dan susu.

Yuk hadirkan masakan sehat dan lezat untuk orang tua tersayang dengan resep-resep yang bisa kalian temukan di sini atau di sini. Cari tahu juga lebih banyak tentang FiberCreme dengan kunjungi website resminya.

2. Obat-Obatan

Ketika perubahan gaya hidup saja tidak cukup untuk mengontrol kolesterol tinggi, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan.

Statin adalah jenis obat yang paling sering diresepkan untuk menurunkan kadar LDL. Obat ini bekerja dengan cara menghambat enzim yang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi kolesterol. Selain statin, terdapat juga obat-obatan lain seperti ezetimibe, yang mengurangi penyerapan kolesterol dari makanan, serta resins yang membantu mengeluarkan kolesterol dari tubuh melalui sistem pencernaan.

Penggunaan obat-obatan ini harus selalu dilakukan di bawah pengawasan dokter ya, untuk meminimalkan risiko efek samping.

3. Terapi Lainnya

Pasien kolesterol tinggi juga dapat menggunakan terapi alternatif. Misalnya, mengonsumsi suplemen omega-3 seperti yang ditemukan dalam minyak ikan. Omega-3 telah terbukti memiliki efek positif terhadap kolesterol. Selain itu, beberapa penelitian klinis juga menyebutkan bahwa senyawa seperti niacin dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol HDL.

Pengobatan alternatif seperti jamu juga bisa dicoba. Namun, terkadang efeknya bisa mengganggu kinerja obat-obatan medis. Jadi, konsultasikan dulu dengan dokter sebelum memulai penggunaan suplemen atau terapi alternatif.

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terbaru

Ternyata Gak Sama, Cari Tahu 5 Perbedaan Nasi Kapau dan Nasi Padang

Pernah nggak, kalian bingung bedain nasi Kapau sama nasi Padang? Sekilas sih mirip, ya — ada rendang, gulai, dan deretan lauk yang menggoda banget. Tapi, ternyata di balik tampilannya yang hampir kembar, ada perbedaan yang cukup mencengangkan, lho! Biar kalian nggak...

Ini 5 Makanan Khas Imlek di Indonesia yang Penuh Makna

Hari Raya Imlek identik dengan berbagai tradisi unik yang meriah dan penuh warna.  Salah satu tradisi yang paling dinantikan adalah sajian makanan yang gak cuma lezat, tapi juga sarat makna dan simbol.  Mulai dari mie yang melambangkan panjang umur sampai kue...

Minuman Khas Imlek yang Disajikan Saat Tahun Baru Cina

Hari Raya Imlek bukan cuma soal angpao dan barongsai, lho! Perayaan meriah ini juga identik dengan beragam hidangan lezat, termasuk minuman-minuman khas yang wajib ada di meja. Apa aja minuman-minuman tersebut? Cari tahu di artikel ini, di mana Minchef akan bahas...

Ini Cara Memilih Jeruk yang Manis agar Tidak Salah Pilih Lagi

Menjelang Imlek pasti sering banget kalian menemukan jeruk. Tapi ngaku, siapa yang ternyata masih kesulitan memilih jeruk? Siapa yang pernah beli tapi batal dinikmati karena saat diincipi ternyata rasanya asam luar biasa?  Ngerasa seperti tertipu penampilan luarnya...

Resep Terbaru

Resep Ayam Kodok, Cocok untuk Hampers Natal dan Tahun Baru
Resep Ayam Kodok, Cocok untuk Hampers Natal dan Tahun Baru

Resep Ayam Kodok, Cocok untuk Hampers Natal dan Tahun Baru   Apa sih yang bikin Natal dan Tahun Baru semakin berkesan? Selain kumpul bareng keluarga, tentu saja hidangan spesial yang bisa dinikmati bersama! Salah satu menu klasik yang nggak pernah gagal mencuri...

Resep Puding Roti Tawar
Resep Puding Roti Tawar

  Resep Puding Roti Tawar Kalau punya roti tawar yang hampir kadaluwarsa dan belum sempat kemakan, resep ini buat kalian! Atau kalau pengen bikinin si kecil cemilan buatan rumah biar gak jajan di luar melulu, kalian juga boleh banget coba resep puding roti tawar...

Resep Rempeyek Udang Super Renyah
Resep Rempeyek Udang Super Renyah

Resep Rempeyek Udang Super Renyah Kalau bicara tentang makanan pendamping yang gurih dan renyah khas Indonesia, sepertinya wajib menyebut rempeyek. Selain melengkapi hidangan Nusantara seperti lodeh hingga pecel, rempeyek ternyata juga banyak dinikmati sebagai cemilan...

Resep Mango Milk Cheese: Manis, Gurih dan Creamy Jadi Satu
Resep Mango Milk Cheese: Manis, Gurih dan Creamy Jadi Satu

  Resep Mango Milk Cheese: Manis, Gurih dan Creamy Jadi Satu Sudah musim mangga nih! Waktunya bikin kreasi-kreasi baru dengan buah tropis yang satu ini. Salah satu hidangan yang bisa kalian coba ya mango milk cheese kayak gini, yang memadukan manis harumnya...