Chia seed dan selasih sama-sama termasuk dalam kelompok superfood yang banyak diburu oleh mereka yang peduli dengan gaya hidup sehat. Ukurannya kecil, cara makannya gampang, dan manfaatnya segudang. Tapi, jangan salah. Meskipun terlihat mirip, sebenarnya keduanya punya banyak perbedaan, mulai dari asal usul, bentuk, kandungan nutrisi, sampai cara penggunaannya dalam makanan atau minuman.
Perbedaan Chia Seed dan Selasih
Biar nggak salah pilih dan bisa lebih maksimal dalam mengolahnya, yuk kenali lebih dalam perbedaan chia seed dan selasih di bawah ini!
1. Asal Usul
Chia seed berasal dari tanaman Salvia hispanica, yang banyak ditemukan di wilayah Amerika Tengah dan Selatan. Nggak heran kalau biji ini sudah jadi makanan pokok suku Aztec dan Maya sejak ribuan tahun lalu. Konon, mereka mengonsumsinya untuk sumber energi alami saat perang atau perjalanan jauh!
Sementara itu, selasih berasal dari tanaman Ocimum basilicum, atau lebih dikenal sebagai tanaman kemangi. Biji ini sudah lama digunakan di berbagai pengobatan tradisional Asia, termasuk di Indonesia, India, dan Thailand. Nggak cuma sehat, tapi juga sering jadi pelengkap minuman yang menyegarkan.
2. Penampilan Fisik
Kalau dilihat sepintas, chia seed dan selasih memang mirip, apalagi setelah direndam air. Tapi sebenarnya, mereka punya karakteristik fisik yang cukup berbeda. Chia seed berwarna abu-abu, hitam, putih, atau kadang kecokelatan. Bentuknya oval dan pipih, teksturnya cukup keras saat kering, dan saat direndam akan membentuk gel di sekelilingnya.
Di sisi lain, selasih cenderung berwarna hitam pekat, bentuknya lebih bulat, dan lebih cepat mengembang saat direndam. Teksturnya pun lebih lembut dan licin, dengan lapisan bening seperti jeli yang muncul dalam hitungan detik.
3. Kandungan Nutrisi
Dua-duanya punya kandungan nutrisi yang luar biasa, tapi tetap saja ada perbedaan kandungan nutrisi dari keduanya yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
Chia seed mengandung sekitar 34 gram serat dalam setiap 100 gramnya. Selain tinggi serat, chia seed juga kaya protein dan berbagai mineral penting seperti kalsium, fosfor, dan magnesium. Tak hanya itu, chia seed juga mengandung asam lemak omega-3 (ALA) serta antioksidan yang bermanfaat untuk melawan radikal bebas dalam tubuh.
Selasih juga kaya serat, yaitu sekitar 23 gram dalam setiap 100 gram. Selain itu, selasih mengandung berbagai vitamin seperti vitamin A, C, dan K, serta mineral penting seperti zat besi, kalium, dan tembaga. Selasih juga punya kandungan antioksidan dan sifat anti-inflamasi alami yang baik untuk kesehatan tubuh.
Jadi, kalau kamu mencari sumber omega-3 nabati, chia seed bisa jadi pilihan utama. Tapi kalau kamu butuh sesuatu yang menyegarkan dan kaya vitamin, selasih juga nggak kalah keren!
4. Cara Konsumsi
Chia seed punya rasa yang netral, jadi gampang banget dipadukan ke dalam berbagai resep tanpa mengubah cita rasa. Kamu bisa mencampurnya ke dalam smoothie, overnight oats, yogurt, salad, bahkan digunakan sebagai pengganti telur dalam resep vegan.
Sementara itu, selasih lebih sering ditemukan dalam minuman segar khas Indonesia, seperti es buah, es campur, atau sirup dingin. Rasanya enak dan nggak terlalu kuat, teksturnya unik, dan bikin minuman jadi lebih segar. Karena punya aroma khas, selasih juga bikin rasa minuman jadi lebih menarik dan beda dari biasanya.
5. Manfaat Kesehatan
Kedua biji super ini punya manfaat luar biasa jika dikonsumsi secara rutin dan dalam porsi yang tepat. Chia seed dikenal kaya akan omega-3 yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung. Selain itu, chia seed juga membantu mengontrol kadar gula darah, meningkatkan rasa kenyang sehingga cocok untuk program diet, serta mendukung kekuatan tulang dan otot berkat kandungan mineral penting di dalamnya.
Sementara itu, selasih punya khasiat yang tak kalah menarik. Biji ini dikenal dapat menyegarkan tubuh dan membantu meredakan panas dalam. Selasih juga mendukung kesehatan pencernaan, membantu mengurangi peradangan secara alami, serta menambah asupan vitamin penting yang dibutuhkan untuk menjaga daya tahan tubuh.
Tips Penyimpanan Biar Tahan Lama
Baik chia seed maupun selasih sebaiknya disimpan di tempat yang kering, sejuk, dan jauh dari sinar matahari langsung. Gunakan wadah tertutup rapat untuk menjaga kesegarannya dan mencegah biji-bijian menjadi lembap atau berjamur.
Dengan penyimpanan yang tepat, kamu bisa menyimpan keduanya selama berbulan-bulan tanpa khawatir kualitasnya menurun.
Baca Juga: Apa Itu Chia Seed? Kenali Manfaat dan Cara Konsumsinya
Kreasikan Minuman Sehat dan Creamy Bareng FiberCreme!
Sekarang kamu sudah tahu perbedaan antara chia seed dan selasih, mulai dari bentuk, tekstur, rasa, hingga kandungan gizinya. Keduanya sama-sama menyehatkan dan bisa jadi pilihan tepat untuk memperkaya minuman maupun makananmu sehari-hari.
Mau bikin overnight oats pakai chia seed? Atau es buah segar dengan selasih? Jangan lupa tambahkan FiberCreme untuk sensasi creamy yang lebih sehat! Dengan kandungan tinggi serat, rendah gula, dan 0mg kolesterol, bubuk serbaguna pengganti santan dan susu ini siap bikin kreasi minuman atau dessert-mu tetap enak tanpa rasa bersalah.
Yuk, eksplor lebih banyak ide menu sehat bersama chia seed, selasih, dan FiberCreme! Temukan inspirasi lainnya di Instagram @FiberCreme_TV dan channel YouTube Ellenka.
0 Komentar