Konstipasi lebih populer dikenal sebagai sembelit di kalangan masyarakat awam. Seseorang dengan kondisi ini pada umumnya akan mengalami kesulitan buang ar besar atau malah tidak bisa BAB sama sekali, sehingga perut terasa penuh dan tidak nyaman.
Keadaan ini cukup sering ditemui dan bisa terjadi kepada siapa saja, mulai anak-anak hingga orang tua, meski wanita dan lansia adalah kelompok yang paling beresiko. Selain rasa tidak nyaman tadi, biasanya konstipasi tidak memiliki dampak jangka pendek lain.
Tapi itu bukan berarti keadaan ini tidak berbahaya. Jika dibiarkan, konstipasi bisa mengundang penyakit yang berbahaya, seperti wasir sampai kanker usus. Jadi sebelum terjadi, yuk cari tahu apa saja penyebab konstipasi dan cara mengatasinya.
1. Gaya Hidup
Kebanyakan penyakit timbul akibat gaya hidup penderitanya. Terlalu banyak atau kurang mengonsumsi jenis makanan atau minuman tertentu bisa jadi merupakan sebab utama konstipasi. Contohnya, beberapa kasus konstipasi diakibatkan oleh kebanyakan mengonsumsi daging yang menjadikan proses pencernaan jadi lebih lambat, kurangnya konsumsi air serta kebiasaan menahan BAB sehingga feses lama-lama menjadi keras dan semakin susah dikeluarkan.
2. Pengaruh Obat-Obatan
Konstipasi juga terjadi sebagai efek samping dari beberapa jenis obat seperti analgesik, antidepresan, antiepilepsi, dan antipsikotik. Konsumsi suplemen kalsium dan zat besi juga bisa mengakibatkan susah BAB, karena asupan kalsium dan zat besi yang terlalu banyak bisa memperlambat kerja pencernaan, sehingga feses akan semakin lama berada di usus dan semakin mengeras.
3. Penyakit Lain
Tidak harus selalu yang berhubungan langsung dengan pencernaan, beberapa penyakit juga bisa berimbas pada konstipasi. Salah satu penyakit tersebut adalah diabetes, yang bisa berusak saraf yang mempengaruhi tubuh dalam proses pencernaan makanan. Contoh lainnya adalah hipotiroid yang, karena tidak aktifnya kelenjar tiroid, akan memperlambat proses metabolisme.
[show_more more=”Show More” less=”Show Less”]
4. Kehamilan
Ibu hamil akan banyak memproduksi hormon progesteron sehingga kemampuan usus untuk mendorong kotoran berkurang. Hampir semua ibu hamil pernah mengalami ini, terutama pada masa awal kehamilan.
Mengatasi Konstipasi
Cara mengatasi konstipasi tentu saja harus sesuai dengan penyebabnya. Jika konstipasi diakibatkan oleh keadaan tubuh, biasanya dokter akan memberikan pencahar yang membantu memperlancar buang air besar. Bila disebabkan oleh obat-obatan, maka konstipasi akan berangsur sembuh setelah pemakaiannya dihentikan.
Lalu Anda juga akan disarankan untuk memperbaiki gaya hidup. Biasakan minum minimal 8 gelas air per hari, berolahraga secara teratur, dan memperbaiki pola makan yang termasuk memperbanyak konsumsi serat.
Serat memang diketahui baik untuk memperlancar pencernaan. Karena tidak bisa diproses oleh tubuh, serat secara utuh akan keluar bersama kotoran. Asupan serat sehari-hari bisa didapat dari konsumsi buah-buahan, sayur-sayuran, gandum, oatmeal dan banyak lainnya.
Dan sekarang memenuhi kebutuhan serat bisa lebih mudah karena ada FiberCreme yang praktis dan bisa dicampurkan ke dalam makanan atau minuman apapun. Selain mengandung serat tinggi yang baik untuk membantu mengoptimalkan kerja pencernaan, FiberCreme yang bebas kolesterol, rendah lemak dan tidak mengandung gluten juga berfungsi sebagai pengganti santan yang lebih sehat.
FiberCreme sudah banyak tersedia di minimarket dan supermarket di Indonesia dalam kemasan sachet 100 gram, botol 168 gram dan box 450 gram. Untuk memenuhi tingginya permintaan, FiberCreme juga dapat dibeli secara online di Shopee, Tokopedia, Blibli, Bukalapak dan Kalbestore.
[/show_more]
0 Komentar