Liburan itu bukan hanya memanjakan mata dan me-refresh pikiran. Liburan juga bisa bikin badan jadi lebih sehat lho! Menjauhkan diri dari stres, keramaian dan polusi yang jadi sumber kejenuhan, kamu bisa menyingkir sejenak ke luar kota untuk merilekskan tubuh dan menikmati me-time atau waktu bersama keluarga tercinta.
Nah udah ada ide mau kabur kemana? Kalau belum, ikutin #EkspedisiSEGARIS ke Sumatra Barat dan Jawa Timur aja yuk. Dua provinsi ini ternyata punya “surga tersembunyi” berupa spot wisata unik lho, yang keindahannya sanggup membuat kamu sementara melupakan pikiran yang sedang ruwet dan kerjaan yang sedang menumpuk. Di kota mana aja spot itu berada? Baca sampai habis ya!
Serasa mengunjungi Eropa di Alahan Panjang
Pernah melihat indahnya Eropa? Kalau belum, jangan buru-buru pesan tiket pesawat ke Benua Biru ini dulu. Kamu bisa merasakan sedikit suasana Eropa di Sumatra Barat, tepatnya di Alahan Panjang yang terletak 65 kilometer atau sekitar dua jam dari ibukota Padang.
Berada di ketinggian 1.400-1.600 mdpl, Alahan Panjang adalah daerah yang sangat dingin – bahkan disebut daerah paling dingin di Sumatra Barat. Suhu di siang hari aja berada di kisaran 22-24 derajat celcius. Di malam hari suhunya tentu aja jadi lebih rendah. Saking dinginnya, banyak masyarakat menjuluki daerah ini sebagai “kota dingin tanpa salju.”
Dengan curah hujan tinggi, yaitu rata-rata 212 hari per tahun, Alahan Panjang hampir selalu tertutup awan walaupun sinar matahari masih tampak. Dikombinasikan dengan gunung dan bukit-bukit cantik, danau jernih serta vila-vila bergaya barat yang didirikan diatas tanah hijau terhampar di sepanjang daerah ini, pemandangan Alahan Panjang terlihat seperti negara-negara Eropa ketika sedang musim panas.
Beberapa tempat dimana kamu bisa menikmati suasana Eropa Alahan Panjang secara maksimal adalah Danau Kembar. Nama ini sebenarnya adalah julukan untuk dua danau, yaitu Danau Diatas dan Danau Dibawah. Keduanya punya luas hampir sama dan terletak berdekatan, sehingga terlihat seperti kembar.
Danau yang terletak di atas ketinggian ini menyajikan udara sejuk dan dingin serta panorama yang sangat indah. Paduan danau, kebun teh dan gunung berkabut yang jadi latar belakangnya benar-benar gak bikin bosan dipandangi. Agar makin betah lama-lama menikmati alam Alahan Panjang di tengah udara yang dingin, bikin secangkir kopi hangat yuk! Bikin kopi kamu makin creamy dan lembut dengan FiberCreme yang tinggi serat, praktis dan bisa kamu bawa traveling kemana pun.
Lanjut soal Danau Kembar, dari sini kamu bisa menikmati pemandangan Gunung Talang yang masih aktif. Kamu bisa juga melihat langsung aktifitas penduduk lokal yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Ingin melakukan sesuatu selain bengong dan mengagumi kecantikan Alahan Panjang? Kamu bisa juga lho memancing di danau kembar ini.
Selain Danau Kembar, kamu bisa juga mengunjungi Danau Singkarak dan Danau Talang yang udah lebih dulu terkenal sebagai objek wisata. Pengen lihat semua danau cantik ini sekaligus? Berkunjung aja ke Bukit Cambai, yang terletak di Nagari Sungai Nanam. Kalau hari sedang cerah kamu bisa lihat pesona empat danau sekaligus, yaitu Singkarak, Talang, Diatas dan Dibawah.
Me-refresh paru-paru di Gili Iyang
Sebagai salah satu negara dengan tingkat polusi terparah di dunia, siapa sangka Indonesia punya daerah dengan kadar oksigen super tinggi? Tepatnya, nomor dua paling tinggi di seluruh dunia setelah Yordania.
Daerah itu bernama Gili Iyang, sebuah pulau kecil sekitar satu jam jauhnya dari Sumenep, Madura, Jawa Timur. Menurut data Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), pulau ini layak disebut punya udara paling bersih karena kandungan oksigennya berada sekitar 3,4-4,8 persen diatas batas normalnya yaitu 20,29 persen.
Kadar oksigen yang tinggi itu didapat berkat masyarakat lokal yang masih menjaga kelestarian alam Gili Iyang. Pohon-pohonan di pulau ini masih sangat lebar dan dibiarkan tumbuh subur. Selain itu kendaraan bermotor penghasil gas emisi pun sangat jarang ditemukan. Jadi bukan hanya polusi udara aja yang bisa ditekan, tapi polusi suara pun sangat minim disini. Bayangkan, di daerah seluas sekitar 921 hektar ini, kadar karbondioksidanya hanya 26,5 persen dan tingkat kebisingannya hanya 36,5 db.
Bukan hanya daratannya yang masih asri terjaga. Kehidupan bawah laut Gili Iyang pun masih sangat lestari. Kamu bisa menyelam di sekitar pulau ini dan menemui surga berupa hamparan terumbu karang dan ikan warna-warni yang sangat cantik.
Bersihnya udara Gili Iyang gak cuma memberi pengaruh positif dari segi pariwisatanya, tapi juga dari sisi kesehatan. Buktinya, masyarakat lokal rata-rata berumur panjang bahkan hingga seratus tahun lebih. Dan di usia itu, mereka masih bisa melihat, mendengar dan berjalan dengan baik. Bahkan disana kamu bisa menemui satu keluarga dengan lima generasi yang kesemuanya masih hidup dan sehat.
Dan udara bersih ini bukan hanya menguntungkan kesehatan warga sekitar, tapi juga orang lain. Selain “membersihkan” paru-paru para wisatawan kebanyakan, banyak yang datang kesana untuk terapi asma dan penyakit pernafasan lain.
Tertarik berkunjung ke Gili Iyang? Dari Sumenep kamu bisa menuju Pelabuhan Dungkek dan naik kapal motor milik nelayan dengan tarif Rp 15.000 per orang. Kalau datang dalam rombongan besar bisa juga menyewa perahu berkapasitas 30 orang dengan biaya Rp 500.000. Sampai disana, kamu bisa menyewa kendaraan penduduk sekitar untuk keliling pulau.
Untuk penginapan sekelas hotel memang belum ada. Tapi kamu bisa menginap di rumah-rumah penduduk. Tapi lebih baik kamu datang dengan guide lokal ya untuk membantu kamu berkomunikasi dengan penduduk setempat. Mereka kebanyakan tidak bisa berbicara Bahasa Indonesia, dan hanya berkomunikasi dalam Bahasa Madura.
0 Komentar