Home / Update / Artikel / Apa Itu Alergi Susu & Intoleransi Laktosa Pada Anak dan Perbedaannya?

Apa Itu Alergi Susu & Intoleransi Laktosa Pada Anak dan Perbedaannya?

oleh | Okt 12, 2018 | Artikel

 

 

Susu selama ini banyak diasosiasikan dengan kesehatan. Dikenal sebagai sumber protein, kalsium dan banyak vitamin lain, susu menjadi salah satu konsumsi wajib terutama untuk anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.

Bagi sebagian orang mengonsumsi susu seperti sudah menjadi rutinitas, sementara bagi sebagian lainnya susu adalah suatu kemewahan. Bukan karena harganya, tapi karena beberapa orang memang tidak bisa mengonsumsi susu, baik susu murni maupun turunannya, seperti keju, mentega dan masakan lain yang menggunakan susu sebagai bahan baku.

Umumnya ada dua diagnosa untuk orang-orang yang tidak bisa mengonsumsi susu, yaitu alergi dan intoleransi laktosa. Karena memiliki gejala yang mirip, dua istilah ini sering digunakan untuk merujuk ke penyakit yang sama. Padahal, alergi susu dan intoleransi laktosa adalah dua hal yang berbeda dan bisa diatasi dengan cara yang berbeda juga. Jadi apa bedanya kedua kelainan ini, serta bagaimana cara menyembuhkannya?

Apa Itu Alergi Susu?

Alergi susu adalah reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh terhadap protein yang terdapat dalam susu, terutama susu sapi. Alergi susu timbul akibat kesalahan respon oleh sistem imun. Dalam susu ada protein yang seharusnya tidak berbahaya, namun dianggap sebagai ancaman oleh tubuh. Alergi secara umum memiliki dampak beragam, mulai dari yang ringan hingga berat. Penderita bisa menunjukkan reaksi seperti mual, muntah, kemerahan pada kulit, asma, bahkan asfiksia yang bisa berujung pada kematian.

Untuk kasus alergi susu, penderitanya diharuskan untuk menjauhi sama sekali susu dan derivatifnya. Jika masih bayi menyusui, maka ibunya juga harus ikut menjauhi susu yang jadi sumber alergi agar zat alergernnya tidak tercampur dengan ASI.

Umumnya alergi susu terjadi pada anak dibawah 1 tahun dan bisa sembuh sama sekali ketika dia berusia 3-4 tahun. Meski begitu, ada juga anak yang baru bisa sembuh dari alergi susu ketika beranjak remaja, dan ada juga orang dewasa yang masih menujukkan reaksi alergi terhadap susu.

Apa Itu Intoleransi Laktosa?

Intoleransi laktosa adalah keadaan dimana tubuh kekurangan enzim laktase yang bertugas mengolah gula pada susu (laktosa) menjadi glukosa dan galaktosa. Karena kekurangan enzim laktase, laktosa tidak bisa dicerna seluruhnya sehingga masuk ke usus besar dan menimbulkan peningkatan produksi gas setelah terfermentasi dengan bakteri. Akibatnya, perut akan terasa mual, kram dan kembung. Penderita akan mengalami diare dan jadi lebih sering buang angin.

Intoleransi laktosa bisa diatasi dengan membatasi jumlah makanan atau minuman yang mengandung susu, khususnya yang mengandung laktosa tinggi. Tidak seperti penderita alergi, penderita intoleransi laktosa masih bisa mengonsumsi susu asal tidak banyak, dan masih boleh mengonsumsi turunan susu seperti keju dan yogurt karena kadar laktosanya akan jauh berkurang setelah melalui proses fermentasi.

Intoleransi laktosa bisa terjadi pada balita hingga orang usia dewasa. Umumnya, kondisi ini mulai dapat dideteksi ketika anak-anak memasuki usia 2 tahun, saat tubuhnya sudah mulai mengurangi produksi laktase.

Perbedaan Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa

Untuk lebih lengkapnya apa saja perbedaan dari alergi susu dan intoleransi laktosa, tabel di bawah ini adalah beberapa perbedaan dari alergi susu dan intoleransi laktosa yang bisa kalian simak.

Aspek Alergi Susu Intoleransi Laktosa
Penyebab Reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap protein susu (casein dan whey) Kekurangan atau tidak adanya enzim laktase untuk mencerna laktosa (gula dalam susu)
Sistem yang Terlibat Sistem kekebalan tubuh Sistem pencernaan
Gejala Ruam, gatal-gatal, pembengkakan, sesak napas, muntah, diare, hingga anafilaksis (reaksi alergi berat) Kembung, gas berlebihan, sakit perut, diare, mual
Kapan Gejala Muncul Beberapa menit hingga beberapa jam setelah mengkonsumsi susu Beberapa jam setelah mengkonsumsi produk yang mengandung laktosa
Populasi yang Terkena Lebih sering terjadi pada bayi dan anak-anak, tetapi bisa hilang seiring usia Lebih umum terjadi pada orang dewasa, jarang pada bayi
Penanganan Menghindari semua produk susu dan makanan yang mengandung protein susu; antihistamin atau epinefrin untuk reaksi parah Mengkonsumsi produk bebas laktosa, suplemen enzim laktase, atau alternatif susu seperti susu almond, kedelai, atau oat
Jenis Produk yang Harus Dihindari Semua produk yang mengandung protein susu (susu, keju, yogurt, es krim, mentega, dll.) Produk yang mengandung laktosa (susu biasa, es krim, keju), tetapi bisa mengkonsumsi produk bebas laktosa
Tingkat Keparahan Bisa ringan hingga parah, bahkan mengancam nyawa (anafilaksis) Biasanya ringan hingga sedang, dengan gejala pencernaan

Penanganan

Menghindari penyebabnya, dalam hal ini susu, adalah cara yang paling baik untuk menghindari reaksi alergi. Sementara itu penderita intoleransi laktosa bisa tetap mengonsumsi susu dalam jumlah yang disarankan dokter atau ahli gizi.

Cara lain yang bisa dipilih adalah menjadikan susu berbahan dasar tumbuhan seperti kedelai atau almond sebagai alternatif. Namun, penderita alergi tetap disarankan untuk berhati-hari karena pada beberapa kasus, mereka yang alergi susu juga memiliki alergi terhadap kedelai.

Tapi jika ingin merasakan nikmatnya susu dan makanan lain yang berbahan dasar susu, maka penderita kedua kondisi ini wajib mencoba FiberCreme. Walaupun sifatnya adalah substitusi, krimer multifungsi ini punya rasa yang sama dan memberikan tekstur seperti susu sapi yang biasanya dikonsumsi.

Bukan hanya tentang rasa, FiberCreme mengandung serat tinggi yang baik untuk memperlancar pencernaan. FiberCreme juga bebas kolesterol, memiliki kadar lemak, gula dan indeks glikemik yang rendah.

Namun ada baiknya penderita alergi susu dan intoleransi laktosa tetap berkonsultasi dengan dokter, karena komposisi FiberCreme termasuk sodium kaseinat yang masuk golongan kasein, jenis protein yang bisa memicu reaksi alergi.

4 Komentar

  1. Fauziah Nur Hutauruk

    Amankah fiber creme dcampur pda.makanan untuk bayi dbawah 1 tahun…???

    Balas
    • Fiber Creme

      Kami sarankan agar FiberCreme dikonsumsi oleh anak di atas 1 tahun. Hal ini karena anak di bawah 1 tahun memiliki sistem pencernaan yang sangat sensitif. Setelah berumur 1 tahun, sistem pencernaan anak baru terbentuk sempurna.

      Balas
  2. BNB my best friend

    apakah ibu mennyusui boleh memakai fiber creme? apakah aman untuk bayi yang susunya mengandung fiber creme?

    Balas
    • Rosa

      Hai kak, terimakasih telah menghubungi FiberCreme. FiberCreme bisa dikonsumsi ibu hamil dan menyusui. Sesuai dengan batas konsumsi untuk orang dewasa yakni tidak melebihi 60 gram per hari ya kak 🙂

      Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terbaru

Cara Menyimpan Cabai agar Awet dan Tidak Cepat Busuk

Cabai sudah jadi salah satu bahan dapur yang hampir selalu ada di rumah. Rasanya pedas, aromanya khas, dan bisa bikin masakan apa pun jadi lebih menggugah selera. Mulai dari sambal, tumisan, sampai kuah berempah, cabai hampir nggak pernah absen. Masalahnya, cabai...

Keju yang Cocok untuk Salad Buah agar Rasanya Makin Lezat

Salad buah selalu jadi pilihan favorit ketika ingin camilan segar sekaligus sehat. Perpaduan manis buah segar dengan dressing creamy membuat siapa saja sulit menolak hidangan ini. Menariknya, selain yogurt atau mayones, banyak orang kini menambahkan keju ke dalam...

Olahan Ubi Ungu Sederhana yang Bisa Kamu Coba di Rumah

Ubi ungu termasuk bahan makanan yang gampang banget ditemukan di pasar maupun supermarket. Warnanya cantik, rasanya manis alami, dan tentu saja punya banyak manfaat untuk kesehatan. Kandungan antioksidannya tinggi, seratnya juga melimpah, jadi cocok banget buat kamu...

Cara Menghias Nasi Tumpeng agar Tampil Cantik dan Menarik

Nasi tumpeng sudah lama dikenal sebagai salah satu makanan tradisional Indonesia yang penuh makna. Bentuk kerucutnya melambangkan doa dan rasa syukur kepada Tuhan, sementara lauk pauknya melambangkan keseimbangan hidup. Nggak heran kalau nasi tumpeng sering hadir di...

Cara Bikin Donat Empuk dan Mengembang, Anti Gagal untuk Pemula

Donat adalah salah satu camilan manis yang hampir semua orang suka. Bentuknya bulat dengan lubang di tengah, teksturnya lembut, dan bisa diberi berbagai macam topping. Tidak heran kalau donat sering jadi hidangan spesial untuk acara keluarga, arisan, hingga suguhan...

Resep Terbaru

Resep Avocado Matcha Latte
Resep Avocado Matcha Latte

Resep Avocado Matcha Latte 70 gram FiberCreme200 ml air hangat250 gram alpukat50 ml madu10 gram bubuk matcha60 ml air panas Larutkan FiberCreme dan air hangat, aduk dan sisihkan. Larutkan bubuk matcha dengan air panas, aduk sampai bubuk matcha larut dan...

Resep Avocado Butter
Resep Avocado Butter

Resep Avocado Butter 40 gram FiberCreme300 gram alpukat1 gram garam0,5 gram lada hitam50 gram unsalted butter15 ml air lemon1 gram parsleyBahan TambahanBaquette / roti tawar Blender semua bahan menjadi satu dan masukkan dalam freezer minim 2 jam. Avocado butter siap...

Resep Avocado Guacamole
Resep Avocado Guacamole

  Resep Avocado Guacamole 30 gram FiberCreme 200 gram alpukat40 gram tomat20 gram bawang bombay merah15 ml lemon1 gram garam 1 gram lada1 gram corianderBahan Tambahan Tortilla chips Potong dadu bawang bombay merah dan tomat.Siapkan bowl dan isi dengan alpukat....

Resep Avocado Ice Cream
Resep Avocado Ice Cream

  Resep Avocado Ice Cream Avocado Ice Cream pakai FiberCreme bikin kamu bisa makan tanpa rasa guily takut diabetes.Teksturnya lembut, dan creamy semuanya dapat dalam satu scoop. Enjoy more, gak takut lagi makan manis karena FiberCreme bantu boost imun, tetap fit,...

Resep Avocado Crema
Resep Avocado Crema

  Resep Avocado Crema Lagi craving something creamy buat cemilan santai? Snack time jadi makin spesial kalau ada dipping sauce yang creamy tapi guilt free. Avocado Creamy pakai FiberCreme, yang high fiber bantu boost imun dan pencernaan lancar tiap hari!Yuk...