Oatmeal untuk diet – Oatmeal sering jadi pilihan pengganti nasi atau apapun makanan pokok kita saat sedang diet. Sering dipasarkan sebagai produk sehat, oatmeal dipercaya mengandung tinggi serat sehingga bisa membantu menurunkan berat badan.
Tapi oatmeal tidak selamanya memberikan hasil yang sesuai. Bahkan pada beberapa kasus, rutin makan oatmeal justru memebuat berat badan semakin naik. Nah, kalian termasuk yang pernah mengalami kejadian serupa?
Apa itu oatmeal?
Pertama-tama, kenalan dulu yuk dengan oatmeal!
Dibuat dari gandum utuh, oatmeal terbukti mengandung serat yang tinggi dan bebas lemak jenuh. Sudah banyak penelitian yang membuktikan manfaat oatmeal untuk kesehatan, termasuk efektifitasnya menurunkan berat badan. Tapi tentu saja kalau dikonsumsi secara benar ya!
Masalahnya, ada beberapa kesalahan yang sering kita lakukan dalam menggunakan oatmeal untuk diet. Kesalahan-kesalahan ini sayangnya sering tidak kita sadari, sehingga diteruskan jadi sebuah kebiasaaan dan akhirnya mengakibatkan kenaikan berat badan. Apa saja kesalahan yang dimaksud? Terus membaca untuk temukan jawabannya ya.
Porsi terlalu banyak
Secara umum, oatmeal memang dikategorikan makanan rendah kalori. Tapi makanan rendah kalori pun bisa jadi sumber penambah berat badan apabila dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Jadi hindari konsumsi yang terlalu banyak ya!
Agar lebih mengenyangkan, kalian bisa coba tambahkan sumber serat atau protein lain. Sumber serat bisa dari buah-buahan yang rendah kalori. Sementara itu sumber protein bisa berasal dari putih telur, daging ayam rendah lemak, atau yogurt bebas gula.
Menggunakan oatmeal instan
Oatmeal instan yang dimaksud di sini adalah yang dijual dalam kemasan dengan bermacam-macam rasa. Produk oatmeal seperti ini memang lebih mudah disiapkan karena kita tidak perlu menambahkan apapun kecuali air panas. Opsi yang menarik kalau kita sering sibuk dan tidak sempat menyiapkan makanan.
Tapi waspada ya, karena oatmeal berbagai rasa seperti ini umumnya dibuat dengan gula yang tinggi. Serta mungkin ada bahan-bahan lain yang tidak sesuai untuk diet kita. Jadi selalu perhatikan komposisinya dan total kalorinya ya!
Topping yang salah
Menyajikan oatmeal dengan cokelat tinggi gula sebagai topping tentu akan mengakibatkan lebih banyak kerugian daripada manfaat. Tapi bukanhanya itu. Selain jenis, jumlah topping juga harus dibatasi. Almond, kismis, dan buah-buahan segar memang sehat. Tapi jumlahnya tetap harus dibatasi agar tidak terlalu banyak menambah nilai kalori dalam seporsi sajian oatmealmu.
Dibarengi makanan tidak sehat
Mengonsumsi oatmeal untuk sarapan mungkin membuat kita merasa sudah mengurangi asupan kalori. Akibatnya kita merasa bisa lebih bebas mengonsumsi makanan lain saat makan siang atau makan malam.
Ini adalah kesalahan yang paling banyak dilakukan orang diet. Jadi harus diingat ya bahwa oatmeal akan membawa manfaat bila dikonsumsi dalam jumlah yang benar. Selain itu, harus juga dikonsumsi bersama makanan lain yang juga sehat.
Sajikan oatmeal sehat yang ramah diet
Agar lebih aman, gunakan oatmeal yang dijual tanpa rasa. Kita bisa menambahkan rasa dan topping sendiri sehingga bisa lebih mengontrol kandungan gula, lemak, dan lain-lain. Tapi perhitungkan juga kalori dari topping atau pendamping lainnya ya. Jangan sampai berlebihan agar kita bisa lebih merasakan manfaat oatmeal.
Buat oatmeal jadi makanan yang lebih menyenangkan dengan FiberCreme yuk! Gunakan krimer serbaguna ini sebagai pengganti susu agar hidanganmu lebih enak, tinggi serat, dan semakin ramah untuk program diet.
Temukan inspirasi resep sehat berbahan dasar oatmeal hanya @FiberCreme_TV ya. Atau subscribe sekarang juga ke channel YouTube FiberCreme dan nyalakan notifikasinya agar kalian jadi yang pertama mencoba resep-resep sehat ala FiberCreme.
0 Komentar
Trackbacks/Pingbacks