Jangan sangka salju cuma bisa kamu temui di negeri empat musim aja. Ternyata, negeri kita tercinta ini juga menyimpan fakta menarik, yaitu bersalju meski beriklim tropis. Loh, kok bisa?
Bisa dong. Dan keanehan inilah yang jadi topik menarik buat para peneliti geologi dari seluruh dunia. Tapi kamu yang enggak ikut meneliti bisa menikmati aja salju ini, yang sayangnya mungkin hanya akan bertahan beberapa tahun lagi.
Pegunungan Jayawijaya
Satu-satunya daerah bersalju di Indonesia terdapat di Pegunungan Jayawijaya. Pegunungan di Papua ini menjadi salah satu harta wisata di daerah paling timur Nusantara ini selain Raja Ampat. Untuk menuju kemari, jalur udara jadi pilihan utama karena jalan yang terjal dan cuaca gak menentu bisa jadi halangan besar jika tetep milih jalur darat.
Untuk sampai ke Jayawijaya, kamu bisa menyewa helikopter atau menggunakan maskapai lokal seperti AMA (Aviation Mission Association) atau Susi Air dari Bandara Timika. Selain persiapan tenaga karena perjalanannya yang panjang dan ekstrim, kamu juga harus punya cukup bekal uang kalau mau berkunjung kesini. Uang itu alokasinya antara lain adalah biaya perizinan, penginapan, dan juga jasa pengangkutan barang karena kalian gak mungkin tuh bawa semua alat pendakian sendirian. Maka dari itu, pendakian ini dikenal sebagai pendakian paling mahal.
Pegunungan Jayawijaya sendiri terdiri dari Gunung Sumantri, Gunung Soekarno, Gunung East Carstensz, dan Lembah Kuning. Yang paling terkenal adalah Gunung Carstenzs, yang juga merupakan lokasi salju. Karena namanya yang kedengeran asing, banyak orang salah mengira gunung ini ada di Eropa. Tapi nama ini sebetulnya diambil dari Jan Carstensz, orang yang pertama kali mendaki gunung ini.
Dengan ketinggian 4884 mdpl, gunung ini merupakan yang tertinggi di Indonesia. Secara hukum alam, mustahil salju turun di negara yang dilewati garis khatulistiwa sehingga misteri salju di puncak Carstensz ini yang masih berusaha dipecahkan para peneliti geologi. Tapi sedihnya, salju ini sekarang semakin leleh setiap harinya akibat pemanasan global, dan diperkirakan bakal habis sebelum tahun 2022.
Sebagai salah satu anggota Seven Summit in The World, Puncak Gunung Carstensz ini jadi destinasi impian bagi para pendaki. Tapi untuk bisa naik kalian harus jadi pendaki professional dulu, karena akses menuju gunung ini tidaklah mudah dan ekstrim sehingga menjadi tantangan tersendiri. Disini kalian memang bisa melihat hujan es dan salju, namun buat bernafas aja sulit karena kadar oksigennya tipis. Ditambah lagi suhunya sekitar 5-10°C, dan kadang bisa mencapai dibawah 0°C, jadi kurang cocok buat kalian pendaki pemula karena kalian bisa mengalami hipotermia.
Kuliner asli Papua
Mumpung udah di Papua jalan-jalan juga dong di daerah lainnya. Selain lihat keindahan alamnya, jangan lupa juga icipi ragam kuliner unik yang jarang kamu temui di tempat asalmu Selain papeda yang udah lebih dulu terkenal, yang dibuat dari sagu dan paling cocok disajikan dengan ikan kuah kuning atau sayur ganemo, kamu wajib juga cobain sagu lempeng yang dubuat dari tepung sagu dan dipanggang dalam wadah tanah liat, dan kue bagea yang gurih dan bertekstur keras untuk teman minum kopi. Yang gak kalah unik, ada sate ulat sagu dan sarang semut yang mungkin bikin kamu mikir dua kali untuk makan itu. Bagi kamu yang suka pedas, ada sambal colo-colo nih dan kamu bisa bikin sendiri di rumah dengan resep berikut!
Salju Panas Dolok Tinggi Raja
Udah kenal sama salju dari Papua kan? Sekarang main ke Sumatra yuk untuk ketemu sama salju panasnya. Loh, kok bisa ada salju di Sumatra? Panas pula?
Salju disini emang beda. Salju Panas Dolok Tinggi Raja di Sumatera Utara ini sebenarnya adalah kumpulan belerang seluas 130 hektar yang menghampar putih di dataran tinggi. Kenampakannya seperti danau yang berada di tengah kawah dan tengah lautan jaman purbakala. Air panas disini berwarna biru kehijauan dengan asap yang keluar dari dalam. Sedangkan salju-salju putih ini seolah memagari air panas di tengahnya. Gak percaya kan kalau pemandangan keren ini bisa kamu temui di Indonesia?
Sayangnya, kamu harus gerak cepat kalau tertarik berkunjung kesini. Dengan ukuran yang makin lama makin sempit dan kecil, danau ini diperkirakan akan menghilang tahun 2022 nanti. Sebelum kejadian dan danaunya bener-bener hilang, kamu bisa langsung booking tiket ke Medan. Dari kota ini, kamu bisa lakukan perjalanan darat selama 3 jam melewati Lubuk Pakam, Dolok Masihul, Galang, dan Bangun Purba yang gak kalah menarik pemandangannya.
Tapi kamu juga harus siap berjuang melewati jalan yang penuh bebatuan dan terjal sepanjang 10 kilometer ya! Setelah sampai di kawasan objek wisata ini, kamu cukup bayar uang parkir sebesar Rp 5.000 tanpa ada biaya untuk tiket masuk. Dari tempat parkir, kamu bisa lihat salju panasnya setelah jalan kaki menanjaki bukit sejauh 200 meter.
Wisata makan di Sumatera Utara
Kalau kamu sudah ke Sumatera Utara, jangan lewatkan kuliner khas Sumatera Utara seperti kue ombus-ombus yang terbuat dari tepung beras dan gula merah yang dikukus. Ada juga lappet yang pembuatannya mirip ombus-ombus tapi menggunakan santan kelapa. Selain itu yang sudah ga asing, ada bika ambon yang cocok banget buat oleh-oleh keluarga. Kelupaan beli bika ambonnya? Jangan khawatir, karena kamu bisa bikin sendiri dirumah dengan resep ini!
Gimana gaes, ternyata gak negara empat musim aja kan yang bisa bersalju? Yuk, segera menabung dan jadikan kedua tempat ini sebagai salah satu destinasi wisata liburan dalam hidup kalian. Jangan lupa ya abadikan kenangan bahwa kalian pernah jadi saksi salju terakhir di Indonesia! Bagi kamu yang merasa Papua atau Sumatera Utara terlalu jauh tapi pingin incipin makanan khasnya, kamu bisa bikin sendiri di rumah loh! Cukup buka Instagram dan kepoin akun @FiberCreme_TV yang punya banyak resep menarik dari seluruh nusantara. Terus tinggal di recook deh! Hmmm, so yummy ya! (LIN)
0 Komentar