Apa saja nih yang biasanya Anda lakukan untuk menurunkan berat badan? Selain olahraga, jaga makanan agar tetap defisit kalori pasti jadi pilihan utama. Selain mengurangi porsi, Anda mungkin juga menambahkan lebih banyak buah-buahan dengan harapan seratnya bisa bantu memperlancar pencernaan.
Nah bagi yang tidak terbiasa makan buah, memperbanyak konsumsi bahan makanan ini mungkin adalah hal yang sulit. Jadi salah satu hal yang biasa Anda lakukan agar tetap mendapat manfaat buah ini secara praktis adalah mengubahnya jadi jus buah. Tinggal masukkan semua bahan ke blender, masukkan tambahan seperti pemanis, nyalakan blendernya, dan voila! Anda punya buah yang lebih enak, segar dan mudah dikonsumsi.
Masih merasa proses memblender buah-buahan ini adalah pekerjaan berat? Di supermarket sudah tersedia lho jus buah botolan tinggal tuang dan diminum. Anda termasuk golongan orang-orang yang berharap mendapatkan manfaat buah dari jus buah instan seperti ini?
Berharap demikian tentu saja tidak salah. Yang salah adalah anggapan Anda bahwa kandungan dalam jus buah tersebut sama persis seperti buah dan asli. Baca sampai habis yuk, untuk tahu kenapa jus buah instan yang katanya baik untuk diet ini justru bisa merusak program penurunan berat badan Anda!
Jus vs smoothies
Sebetulnya, kita punya pemahaman yang sedikit salah tentang jus. Selama ini, kita menganggap jus sebagai buah yang dihancurkan dan disajikan dalam bentuk cair. Padahal, ada juga istilah smoothies yang sama-sama berupa buah yang dihaluskan.
Perbedaan keduanya adalah proses penghancuran dan hasil akhirnya. Jus umumnya dibuat dengan juicer yang memisahkan sari buah dan ampasnya. Hasilnya adalah sari buah yang sangat encer seperti air. Ampas yang tersisa? Biasanya tidak akan dikonsumsi dan berakhir di tempat sampah.
Sementara itu, smoothies adalah istilah untuk buah yang dihancurkan dengan blender sampai lembut, dan langsung disajikan tanpa proses penyaringan atau pemisahan ampas. Singkat cerita, smoothies sebetulnya adalah nama yang lebih tepat untuk “jus” yang selama ini kita kenal.
Mana yang lebih baik?
Sama-sama berasal dari buah, jus dan smoothies sama-sama punya kandungan gizi dari buah bahan bakunya. Tapi jika harus memilih antara kedua jenis minuman ini untuk diet tinggi serat, maka smoothies adalah pilihan yang lebih baik.
Hal ini karena smoothies tidak melalui proses penyaringan, sehingga masih memiliki bagian-bagian buah termasuk seratnya. Lain halnya dengan jus, yang sudah hilang kandungan seratnya karena sudah dipisahkan dengan ampasnya.
Tapi ini bukan berarti jus tidak punya kebaikan sama sekali. Seperti yang dijelaskan klikdokter.com, Anda yang punya pencernaan sensitif lebih baik mengonsumsi jus karena lebih mudah dicerna. Tanpa kandungan serat, pencernaan tidak perlu bekerja terlalu keras agar tubuh bisa menyerap dan memanfaatkan nutrisi buah.
Hati-hati bikin gagal diet
Namun tidak selamanya jus dan smoothies bisa membantu diet Anda. Salah satu penyebabnya adalah penambahan gula dalam proses pembuatannya. Biasanya gula lebih banyak ditambahkan pada jus langsung minum atau smoothies yang dijual di luaran, apalagi kalau bukan untuk menambahkan rasa.
Jadi agar mendapatkan manfaatnya secara maksimal, bikin jus dan smoothies sendiri yuk. Anda bisa coba buat dengan resep ini, ini atau ini. Batasi penggunaan gulanya, ya, agar program penurunan berat badan Anda tetap lancar. Supaya tetap manis tanpa gula berlebih, serta rasanya lebih creamy, dan lebih tinggi serat, Anda bisa tambahkan pengganti susu dan santan FiberCreme yang juga rendah lemak, rendah kalori dan bebas kolesterol.
0 Komentar